UNGKAPAN, MAKASSAR – Kota Makassar kembali bersiap merayakan festival tahunan Cap Go Meh melalui kegiatan Jappa Jokka Cap Go Meh 2025 yang akan digelar selama dua hari berturut-turut di kawasan Pecinan, Jalan Sulawesi.
Acara ini diselenggarakan oleh Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan bersama Pemerintah Kota Makassar dengan mengusung tema ‘Pertumbuhan Harmoni dan Kemakmuran’.
Ketua Permabudhi Sulawesi Selatan, Yonggris Lao mengatakan, perayaan Cap Go Meh tahun ini menghadirkan berbagai inovasi baru yang tentunya semakin menjadikannya lebih meriah dan penuh warna.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berlangsung sehari, Jappa Jokka Cap Go Meh 2025 akan digelar selama dua hari untuk memperingati perayaan ke-20 tahun acara ini.
“Kali ini kita adakan dua hari berturut-turut. Kita memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati lebih banyak kegiatan, mulai dari berbelanja, menikmati kuliner, hingga berinteraksi,” jelas Yonggris, Jumat (10/10/2025).
Perayaan ini juga dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan melibatkan 150 hingga 200 pelaku UMKM, sebagian besar dari sektor kuliner.
“Ini menjadi peluang besar bagi UMKM lokal untuk mempromosikan produk mereka. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mendukung perekonomian masyarakat,” ungkap Yonggris.
Salah satu agenda utama perayaan ini adalah karnaval budaya yang menampilkan keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan.
“Ada tiga kelompok yang akan tampil. Pertama, barisan NKRI membawa lambang Garuda, diikuti marching band dan pasukan bendera. Kedua, barisan Bhinneka Tunggal Ika yang mengenakan pakaian adat, termasuk perwakilan dari peranakan Tionghoa. Ketiga, prosesi Cap Go Meh yang berupa ritual arak-arakan dewa,” terangnya.
Heritage Run menjadi salah satu rangkaian baru yang menarik perhatian masyarakat. Acara ini berupa fun run sejauh 5 kilometer dengan rute melintasi kawasan Pecinan Kota Makassar, termasuk lokasi bersejarah seperti Masjid Arab.
“Tujuannya adalah memperkenalkan kawasan kota tua di Makassar kepada masyarakat luas,” ujar Yonggris.
Saat ini, pendaftaran telah dibuka dengan target 1.000 peserta. Hingga kini, sudah ada sekitar 600 pendaftar yang tercatat.
“Ini bukan lomba kecepatan, tapi fun run. Peserta hanya perlu mencapai garis finis untuk mendapatkan medali,” tambahnya.
Kejuaraan Barongsai juga menjadi daya tarik utama, diikuti peserta dari 14 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
“Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp20 juta. Ada empat kategori yang dilombakan, yaitu lantai, kecepatan, halang rintang, serta eksibisi tampil di tonggak,” tambahnya.
Festival ini akan semakin semarak dengan hadirnya panggung hiburan utama di dua lokasi, yaitu di sisi utara dan selatan kawasan Pecinan.
Selain itu, panggung kecil dari para sponsor, seperti Sosro, Yamaha, dan berbagai bank, juga akan memeriahkan acara.
“Artis daerah seperti Ridwan Sau akan tampil menghibur masyarakat, sehingga suasana semakin meriah,” bebernya.
Pemerintah Kota Makassar pun turut berperan aktif menyukseskan acara ini dengan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) antara lain, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran. (**)