Sidak Pasar Butung, Komisi B DPRD Makassar Tercengang Temukan Parkir Liar

UNGKAPAN, MAKASSAR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar melakukan inspeksi mendadak dengan mengecek sistem perparkiran dan status Pasar Butung. Sidak ini sebagai tindak lanjut atas laporan warga.

Sidak yang dipimpin langsung Ketua Komisi B Bidang Keuangan dan Ekonomi DPRD Makassar, Ismail, menemukan adanya kegiatan yang tidak melibatkan PD Pasar Makassar Raya dalam penarikan retribusi.

“Banyak aspirasi yang masuk tentang bagaimana statusnya Pasar Butung, sehingga kami hari ini turun mengecek langsung. Apalagi sekarang menjelang lebaran, banyak suara tentang parkirannya, banyaknya mobil yang berkeliaran depan Pasar Butung yang semberawut,” kata Ketua Komisi B DPRD Makassar Ismail, pada Jumat (21/03/2024).

Menurut Ismail, hasil dari kegiatan sidak ini akan dilanjutkan dengan rapat dengat pendapat (RDP) yang menghadirkan pengelola Pasar Butung dan PD Pasar Makassar Raya.

“Berdasarkan hasil sidak ini, ternyata PD Pasar Makassar Raya belum pernah menerima apapun dari Pasar Butung. Padahal PAD Makassar ada di sini. Sebenarnya ada perjanjian antara pemerintah kota dan pengelola Pasar Butung,” beber Ismail.

Selain menemukan fakta tidak adanya pelibatan PD Pasar Makassar Raya dalam penerikan retribusi, Politisi Partai Golkar juga menemukan banyak parkir liar yang menjamur utamanya di luar area Pasar Butung.

“Itu yang mau kita tertibkan semua, makanya tadi kami panggil seluruh direksi PD Parkir karena asprisasi yang masuk banyak pengendara yang mengeluh tentang tarif parkir yang cukup tinggi. Ternyata itu dilakukan oleh jukir-jukir liar,” ucapnya.

Adapun dari Direktur Operasional (Dirops) PD Parkir Makassar Raya Christhoper Aviary mengatakan, sudah menjadi agenda tahunan di beberapa tempat perbelanjaan di Makassar termasuk Pasar Butung pada bulan Ramadan terjadi pembludakan kendaraan.

Baca juga:  Danny Pomanto Evaluasi Kinerja Satpol PP Makassar, Tiga Poin Penting Ini Perlu Diperhatikan

Hal itu dikarenakan animo masyarakat berbelanja cukup tinggi utamanya di 10 hari terakhir Ramadan.

“Di Pasar Butung sistem perparkiran menjadi masalah disebabkan ruang parkir sangat kurang yang berakibat kendaraan banyak terparkir memakai badan jalan. Ini yang dimanfaatkan jukir-jukir liar dengan mamatok harga parkir di luar dari ketentuan,” terang Rio sapaan akrabnya.

Rio juga mengaku senantiasa berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk pengelola Pasar Butung pembukaan ruang parkir.

“Kami sudah berbicara dengan pengelola Pasar Butung mencari solusi pembludakan seperti ini,” ujarnya.