UNGKAPAN.ID, MAKASSAR – Julukan baru untuk Kota Makassar sebagai kota makan enak semakin gencar dipopulerkan Pemerintah Kecamatan Bontoala di lorong-lorong wisata (longwis).
Aneka ragam kuliner tradisional yang legendaris, produksi UMKM dalam lorong wisata juga kian masif dimunculkan.
Adapun jenis jajanan baik kue tradisional, makanan berat serta minuman yang menjadi ikonik Kecamatan Bontoala antara lain kue biji nangka, cucuru bayao, pallubasa, dan sop lidah asli lamuru. Sedangkan minuman legendarisnya adalah sarabba di Jalan Sungai Cerekang.
Camat Bontoala Arman mengatakan, pengenalan julukan atau branding Makassar sebagai kota makan enak kukuh dilakukan. Termasuk juga penelusuran kuliner khas yang ada di lorong dan terlepas dari pengamatan.
“Sehingga kami berencana membuat perlombaan makan enak yang diikuti pelaku UMKM dari 12 kelurahan se-Kecamatan Bontoala. Nah di situ nantinya pelaku UMKM per RT menampilkan aneka ragam produk kulinernya. Tentu ini juga membuat kami akan lebih efektif menjaring atau menemukan kuliner khas yang memang beda,” kata Arman.
Pentingnya eksplorasi kuliner di lorong-lorong wisata kata Arman, guna menemukan tempat-tempat produksi kuliner khas lokal untuk kemudian didorong menjadi ikonik lorong wisata dan menjadi daya tarik pasar pariwisata.
“Di Kecamatan Bontoala sudah dikenal dengan minuman sarabba di Jalan Sungai Cerekang dan Sop Lidah asli di Jalan Lamuru. Itu sudah legendaris. Namun bagaimana kami terus berupaya mengeksplorasi kuliner di lorong-lorong yang lepas di mata. Ini upaya kami mendorong potensi dalam lorong wisata termasuk perkenalkan kota makan enak di lorong wisata,” sebutnya.
Menurut Arman, branding kota makan enak inovasi dari Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto akan sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian warga di lorong wisata yang merupakan pelaku UMKM. Bonusnya dalam lorong wisata se-Kecamatan Bontoala juga aktif dengan budidaya pertanian dan perikanan yang tentu mampu menanggulangi laju inflasi.
Terpisah, Lurah Bontoala Suhardi mengaku sangat siap mengikuti lomba makan enak yang dihadirkan Camat Bontoala Arman. Dia pun akan menampilkan beragam kuliner legendarisnya.
“Kelurahan Bontoala yang mempunyai 14 RT dan 03 RW populer dengan makanan sate pada waktu malam hari. Walau begitu kami terus melakukan pencarian kuliner tradisional yang beda dari kami untuk diperlombakan,” imbuhnya.