UNGKAPAN, MAKASSAR – Pemanfaatan lahan tidur untuk digunakan budidaya komoditas pangan pokok di Lorong Wisata Lisbon Cokonuri yang berada di Kompleks Kodam Gunung Sari RW 08 Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, telah menunjukkan hasil membanggakan. Produksi tanaman khususnya Okra aktif diedarkan ke pasar swalayan di Kota Makassar.
Selain Okra, tanaman lain yang sukses dibudidayakan oleh Kelompok Tani Cokonuri Lorong Wisata Lisbon yaitu Kangkung, Pakcoy, Cabai, Sawi Hijau, Tomat, Bawang, dan umbi-umbian. Tanaman hortikultura ini digarap dengan metode polibag serta aquaponik di lahan minim.
Pemerintah Kelurahan Gunung Sari juga terus mendorong para warga dalam lorong wisata (longwis) untuk semakin produktif. Baik pada sektor pertanian, peternakan, maupun pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Kepala Kelurahan Gunung Sari Musta’ani Fitrianty mengatakan, 14 lorong wisata berhasil dibentuk dalam kurun waktu dua tahun ini dengan rincian 07 lorong wisata di 2022 dan 07 lorong wisata di tahun ini. Setiap lorong wisata mempunyai ciri serta keunggulan.
“Semua lorong wisata di wilayah kami mempunyai keunikan dan ciri nuansa berbeda-beda. Tentunya dengan ini pula menjadi daya tarik baru untuk berwisata dalam lorong wisata Kelurahan Gunung Sari,” ujarnya.
Lebih jauh lagi Musta’ani Fitrianty menjelaskan, Lorong Wisata Lisbon Cokonuri merupakan “pilot project” juga lorong unggulan Kelurahan Gunung Sari. Lorong ini cukup bersaing oleh sejumlah lorong wisata lainnya antara lain ada Lorong Wisata Laures dan Lorong Wisata Carcavelos.
“Kami tidak ingin setengah hati bergerak menyukseskan program unggulan Pemerintah Kota Makassar yang digagas oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi. Lorong wisata ini sudah jelas membantu untuk merangsang perekonomian warga lorong dan menekan inflasi,” tambahnya.