Pemkot dan BBWS Jeneberang Bangun Sinergitas Atasi Banjir

UNGKAPAN.ID, MAKASSAR – Belakangan ini intensitas hujan cukup tinggi mengguyur wilayah Kota Makassar. Instruksi siaga menghadapi banjir juga kemungkinan adanya angin puting beliung pun dikeluarkan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.

Siaga banjir dan cuaca buruk yang disampaikan Danny sapaan akrab Wali Kota Makassar berdasarkan pantauan BMKG juga aplikasi cuaca yang menyebutkan kalau Kota Makassar menjadi salah satu daerah yang berpotensi curah hujan tinggi.

Olehnya itu untuk memastikan kesiapan Kota Makassar menghadapi banjir, Danny bersama Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Djaya Sukarno turun langsung memantau kolam regulasi nipa-nipa sebagai kolam reduksi banjir yang ada di Sungai Tallo.

“Tetap mawas diri sembari terus berdoa semoga apa yang di prediksikan tidak terjadi di Makassar. Kolam regulasi ini menjadi kolam tunggu yang bisa mengukur sejauh mana debit air sehingga masyarakat harus bersiap menghadapi banjir,” bebernya.

Menariknya, Kota Makassar kini mendapat pompa air dari pusat yang dapat digunakan untuk mengantisipasi tempat yang tergenang yang punya tanggul tinggi untuk bisa di alihkan airnya secara mekanis.

“Kami bersyukur ada pompa dari pusat, makanya kami akan coba sebentar operasionalnya seperti apa. Diharapkan dengan adanya pompa air ini bisa membantu mengalirkan air secara mekanis. Yah berbagai cara kita lakukan untuk menjaga Makassar dari banjir,” katanya.

Senada dengan Wali Kota Makassar, Kepala BBWS Jeneberang Djaya Sukarno juga menyebutkan bahwa kondisi kolam regulasi Nipa-nipa saat ini masih mampu menampung debit air.

“Saat ini masih ada space untuk menampung dan masih aman dalam 44 jam ke depan jika hujan ada jeda, namun jika hujan terus menerus maka kita akan siapkan untuk lakukan pompa air agar bisa menahan air masuk ke Makassar,” pungkas Djaya.

Melihat kondisi yang ada saat ini, Kota Makassar ditetapkan dalam kondisi waspada dan warga diminta untuk terus berdoa dan tidak membuang sampah sembarangan agar tidak mengganggu aliran air.

Exit mobile version