Banjir di Kelurahan Bontoala Parang Berangsur Surut, Warga Mulai Kembali ke Rumah

UNGKAPAN.ID, MAKASSAR – Kepungan banjir di sejumlah permukiman warga di wilayah Kelurahan Bontoala Parang, Kecamatan Bontoala, berangsur surut. Warga terdampak banjir yang mengungsi sudah mulai kembali ke rumahnya.

Tercatat ada sebanyak 19 titik banjir di wilayah ini. Paling parah berada di Jalan Pajenekang dan di Jalan Satangga. Tempat pengungsian korban yang terdampak banjir Jalan Pajenekang berada di Masjid Nurul Insan dengan jumlah pengungsi 09 orang. Untuk di Jalan Satangga berada di Masjid Darul Rahma dengan jumlah pengungsi 19 orang.

Lurah Bontoala Parang Ani menyampaikan, ada dua lorong yang cukup terparah terdampak banjir. Ketinggian air di sana mencapai paha orang dewasa. Karenanya warga pun harus diungsikan ke tempat aman.

“Bantuan berupa nasi dos diberikan Bagian Umum Pemkot Makassar dan TP PKK Kecamatan Bontoala berupa nasi dos. Hari ini air berangsur surut dan warga banyak meminta kembali ke rumah untuk bersih-bersih,” kata Ani kepada wartawan, Selasa (14/02).

Walau banjir berangsur surut lanjut Ani, tempat evakuasi atau pengungsian korban terdampak banjir tetap dibuka. Begitu pun dapur umum di halaman kantor kelurahan. Ini sebagai antisipasi bila cuaca ekstrem dengan hujan lebat kembali turun secara signifikan.

“Tetap dapur umum yang kami sediakan di halaman kantor kelurahan disiagakan. Tempat evakuasi pengungsian juga tetap dapat membantu,” tambahnya.

Sementara, Camat Bontoala Arman mengimbau ke warga untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan saat cuaca ekstrem seperti ini. Hindari ke luar rumah jika tidak ada keperluan penting, hindari berada di sekitar pohon, awas tiang listrik, dan perhatikan anak-anak (Jagai Anakta).

Tidak itu saja, Arman juga menginstruksikan 12 lurah mengaktifkan posko siaga bencana yang menggunakan Kontainer Makassar Recover dan berkoordinasi dengan pengurus tempat ibadah guna membantu memfasilitasi tempat evakuasi warga bila hujan lebat kembali dan ketinggian air naik signifikan.

“Tidak kalah penting harus aktif mengecek saluran air (drainase) untuk memastikan tidak terjadi penyumbatan. Pengaliran air harus tetap lancar,” tegasnya.

Exit mobile version