Pemkot, TNI – Polri Serukan Perdamaian untuk Wilayah Utara Makassar

Pemkot, TNI - Polri Serukan Perdamaian untuk Wilayah Utara Makassar

UNGKAPAN, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengeluarkan ultimatum tegas terkait upaya pemulihan keamanan dan perdamaian di wilayah utara Kota Makassar, khususnya Kecamatan Tallo yang kerap dilanda konflik antarkelompok.

Dalam pertemuan bersama TNI-Polri dan tokoh masyarakat dan warga setempat, Kamis (20/11/2025) malam.

Pria yang akrab disapa Appi ini menegaskan bahwa Pemerintah Kota tidak akan tinggal diam menghadapi situasi yang sudah berulang kali menimbulkan korban jiwa, kerusakan rumah, hingga lumpuhnya aktivitas warga.

Dalam arahannya, ia mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap dampak sosial yang timbul akibat konflik tersebut.

Dua mengajak semua pihak untuk merenungkan kembali apa sebenarnya ‘keuntungan’ yang didapatkan dari perang antarwarga.

“Saya rasa terima kasih sudah beberapa kali melakukan pertemuan ini. Dan yang ingin saya sampaikan adalah, bisakah kita mengukur berapa banyak kerugian yang kita dapatkan ketika perang ini terjadi,” jelas Munafri.

“Perang kelompok tidak menguntungkan siapapun. Sama-sama rugi harta benda. Apa yang didapatkan? Apakah setelah melakukan perang lalu menang, lantas menjadi seseorang yang punya kekuasaan luar biasa? Tidak,” lanjut Appi ultimatum ke warga Tallo.

Ia menambahkan, akibat konflik ini, justru masyarakat sendiri yang menanggung risiko hukum. Bahkan mendapatkan tekanan, karena perbuatan yang mengarah ke unsur pidana.

“Kasihan orang-orang yang mau pergi sekolah, kasihan bapak atau Ibu yang harus keluar rumah mencari nafkah untuk keluarga. Semua terhambat gegara perang kelompok yang mengancam keselamatan,” ujarnya.

Politisi Golkar ini juga merespon adanya korban jiwa serta rumah warga yang terbakar akibat konflik tersebut.

Ia menggambarkan betapa berat kondisi yang dialami keluarga yang ditinggalkan ataupun kehilangan seluruh harta bendanya.

Disebutkan, bagaimana kondisi keluarga yang ditinggalkan karena ludes harta benda. Bagaimana kondisi mereka ketika rumahnya terbakar, harta benda berharga hangus tanpa bisa diselamatkan, hanya karena persoalan emosi.

“Setiap masalah seharusnya dapat diselesaikan tanpa kekerasan. Semua bisa dibicarakan. Semua bisa diselesaikan,” tambahnya.

Sebagai solusi, Wali Kota Munafri menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar bersama camat, lurah, dan seluruh perangkat daerah telah mengaktifkan posko-posko keamanan untuk memastikan masyarakat yang berada di wilayah rawan tetap mendapatkan perlindungan.

“Kami sudah mulai membangun posko-posko keamanan. Ketika suasana tegang, masyarakat bergerak minta tolong. Pemerintah harus hadir memberikan pertolongan dan jaminan keamanan,” jelas Appi.

“Namun, Pemkot tidak bisa bekerja sendiri. Kami bersama TNI dan Polri, serta tokoh masyarakat. Semua kita harus bersama-sama,” tandasnya.

Baca juga:  Diklat Manajemen Air Minum untuk Meningkatkan Kualitas Kerja Pegawai PDAM

Dalam upaya jangka panjang, Pemkot juga menyiapkan berbagai program untuk mendorong kemandirian ekonomi dan pendidikan warga, terutama anak muda yang rentan terlibat konflik.

Appi menyampaikan bahwa, anak yang belum masuk usia kerja akan difasilitasi melalui pendidikan informal, agar mereka bisa mendapatkan ijazah dan akses pekerjaan.

Bagi warga dewasa yang belum memiliki keterampilan, Pemkot akan menghadirkan pelatihan kerja langsung di wilayah tersebut.

“Pelatihan sebagai tukang cuci AC, tukang cuci motor, memperbaiki alat elektronik, hingga pelatihan usaha untuk mendukung UMKM. Kami sedang berusaha masuk ke wilayah Bapak-Ibu,” ungkap Appi.

Namun ia mengakui, program ini terkendala karena beberapa tenaga pelatih takut memasuki wilayah yang dianggap belum sepenuhnya aman.

Selain itu, Appi menilai wilayah tersebut belum memadai fasilitas pendidikan dan literasi.

Dalam kesempatan itu, Appi memastikan bahwa rumah-rumah warga yang terbakar akibat konflik tidak dibiarkan begitu saja. Namun akan dibantu Pemerintah Kota.

“Pak camat tolong dicatat, kami akan datang membantu mendirikan kembali rumah-rumah ini bersama seluruh unsur terkait,” tuturnya.

Di akhir penyampaiannya, Appi menegaskan pentingnya ketegasan aparat dalam menindak pelaku yang merusak perdamaian.

“Saya sampaikan kepada semua pihak, tegakkan aturan terhadap para pelaku yang mencoreng perdamaian. Ini butuh ketegasan,” tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak lagi terprovokasi dan menghentikan sikap merasa lebih hebat antar kelompok.

“Jangan ada lagi provokasi. Jangan ada kelompok merasa lebih baik dari yang lain,” pinta Appi.

Ia meminta Satpol PP memaksimalkan operasi keamanan, serta memastikan ronda dan pendekatan sosial dilakukan secara optimal. Pemkot, kata Appi, akan memberikan dukungan penuh bersama TNI-Polri.

“Ini tanggung jawab kita semua. Kita harus bekerja bersama. Kami akan terus berusaha memperbaiki keadaan. Tolong bantu kami memaksimalkan segala upaya yang ada,” tutur Wali Kota.

Adapun solusi lain, Pemerintah Kota Makassar berencana menghadirkan unit sekolah SMP baru di wilayah Utara Kota, menampung siswa dari Kelurahan Sapiria dan Bontoa, Kecamatan Tallo, demi memastikan anak-anak di kawasan tersebut mendapatkan akses pendidikan yang layak.

Munafri mengungkapkan bahwa rencana pembangunan sekolah, terutama jenjang SMP, muncul setelah melihat minimnya fasilitas pendidikan di wilayah itu. Kondisi tersebut membuat banyak warga tidak memiliki pilihan sekolah yang dekat dan memadai.

Baca juga:  Tiga Kali Berturut-turut Pemkot Makassar Raih WTP

“Rencananya SMP, kita minta Dinas Pendidikan mencari lokasi yang tepat. Kita akan survei dulu karena di sana memang belum ada SMP. Akibatnya, anak-anak di sekitar situ tidak punya tempat untuk membangun ikatan atau bounding satu sama lain,” ternag Munafri.

Ia menekankan bahwa keberadaan sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga ruang interaksi sosial yang dapat memperkuat hubungan antarwarga.

“Kalau ada sekolah atau tempat berinteraksi, otomatis kita akan saling melindungi. Itu yang coba kita bangun,” tambahnya.

Dikatakan, masih ada warga di wilayah itu yang bahkan tidak memiliki ijazah SMP karena sulitnya akses pendidikan selama ini. Kondisi tersebut semakin menguatkan alasan perlunya kehadiran sekolah baru.

Terkait waktu pembangunan, Pemkot memastikan tahapannya harus terencana. Salah satu tantangan terbesar adalah ketersediaan lahan.

“Pasti ada perencanaan dulu, apalagi kalau lahannya belum ada. Kita harus perjelas dulu opsi yang memungkinkan. Misalnya, mensupport sekolah swasta terdekat jika memungkinkan. Ada beberapa alternatif yang sedang kita kaji,” jelasnya.

Pemkot akan menugaskan Sekretaris Daerah bersama Kepala Dinas Pendidikan untuk turun langsung melihat kondisi di lokasi, memastikan kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi melalui solusi terbaik.

Sedangkan, Wakapolrestabes Makassar, AKBP Andi Erma Suryono, menegaskan komitmen kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), khususnya di wilayah yang beberapa hari terakhir terdampak konflik antar kelompok.

Dalam pertemuan bersama pemerintah kota dan tokoh masyarakat, ia menjelaskan bahwa seluruh personel Polrestabes Makassar kini berada dalam status siaga dan rutin melaksanakan patroli terpadu di titik-titik rawan.

“Kami terus mengawal situasi ini. Semua personel berada di lapangan, terutama melalui patroli rutin. Ketika ada potensi gangguan, kami langsung hadir memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujar AKBP Andi Erma.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, kepolisian, serta masyarakat dalam memulihkan kondisi pasca bentrokan.

Menurutnya, tidak semua perkembangan di lapangan dapat diekspos secara terbuka, namun penanganan dan langkah hukum terus berjalan.

“Memang tidak semua perubahan bisa disebutkan secara detail, tetapi masyarakat harus tahu bahwa kami bekerja. Ada banyak laporan dan informasi yang kami terima dari warga, dan itu sangat membantu,” jelasnya.

Andi juga memastikan bahwa proses hukum terhadap para pelaku sudah dilakukan. Beberapa dari mereka bahkan telah diamankan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga:  Sampaikan LKPM Tanpa Ruwet di Klinik LKPM DPM-PTSP Makassar

“Pelaku sudah kami tangani sesuai prosedur. Ada hal-hal yang tidak kami publikasikan demi kepentingan penyelidikan, tetapi semuanya berjalan,” tegasnya.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan ikut menjaga stabilitas keamanan.

“Saya yakin kita semua punya tujuan yang sama: ingin hidup aman, nyaman, dan damai. Kepolisian berkomitmen menjaga keamanan kota ini, tetapi partisipasi masyarakat sangat menentukan,” tutupnya.

Pada kesempatan ini, Komandan Kodim 1408/Makassar, Letkol Kav Ino Dwi Setyo Darmawan, mengimbau masyarakat di wilayah timur Kota Makassar untuk menjaga kondusivitas dan tidak terpengaruh oleh provokasi pihak-pihak tertentu yang ingin memperkeruh situasi.

Dalam pertemuan bersama pemerintah kota, TNI–Polri, dan tokoh masyarakat, Dandim menegaskan bahwa penyelesaian persoalan keamanan tidak bisa dilakukan satu pihak saja, tetapi membutuhkan dukungan seluruh elemen di wilayah tersebut.

“Saya yakin permasalahan ini bisa selesai, asalkan kita semua punya catatan dan komitmen yang sama. Perusahaan, pemerintah, dan masyarakat harus saling mendukung,” ujarnya.

Letkol Ino, yang baru beberapa hari bertugas di Makassar, ia menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi warga yang terganggu akibat konflik yang terjadi.

Dia menyebut adanya kelompok dari luar yang diduga ikut memicu situasi menjadi tidak stabil.

“Saya melihat beberapa hari ini ada pihak-pihak dari luar yang sengaja ingin membuat keributan. Ini harus kita waspadai bersama,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa gangguan sekecil apa pun dapat menjadi pemicu konflik baru yang berdampak lebih luas terhadap masyarakat.

Mulai dari ibu-ibu yang ingin kembali menggelar pengajian, anak-anak yang ingin sekolah dengan normal, hingga para kepala keluarga yang ingin bekerja dan menjalani aktivitas sehari-hari.

“Semua ingin hidup normal. Jangan sampai hal-hal kecil menjadi besar hanya karena kita tidak saling peduli,” katanya.

Dia menutup dengan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk bersatu menjaga keamanan dan tidak memberi ruang bagi siapa pun yang ingin memecah belah.

Dandim 1408/Makassar juga meminta warga untuk segera melapor jika menemukan potensi gangguan atau provokasi di wilayah mereka. Ia memastikan bahwa aparat TNI, Polri, dan unsur pemerintah siap bergerak cepat.

“Segera sampaikan kepada kami. Ada banyak personel gabungan yang siaga, dan kami siap merespons dengan cepat. Intinya, semua langkah teknis akan dikoordinasikan bersama,” tukasnya.