Merangkai Pendidikan Kebudayaan Menuju Kota Makassar Sebagai Kota Inklusi

Merangkai Pendidikan Kebudayaan Menuju Kota Makassar Sebagai Kota Inklusi

UNGKAPAN, MAKASSAR – Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan secara resmi dibuka oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Makassar Andi Bukti Djufrie di Hotel Novotel, Kamis (05/10/2023).

Seminar hasil penelitian yang bertajuk Peran Pendidikan Kebudayaan menuju Kota Makassar Kota Inklusi turut dihadiri tim peneliti Prof Andi Ima Kesuma, Asmunandar dan Andi Caezar T Sementara, Pembanding yakni Prof Anwar Ramli. Kemudian, hadir juga pejabat struktural, pejabat fungsional dan staf Balitbangda Kota Makassar.

Kepala Balitbangda Makassar Andi Bukti Djufrie mengatakan, penelitian ini merupakan bagian dari upaya mendukung pelaksanaan program prioritas Walikota dan Wakil Walikota Makassar terutama pada penelitian dan kajian agar program-program tersebut berjalan terarah dan tepat sasaran.

Menurut Andi Bukti, pendidikan adalah landasan utama perkembangan dan kemajuan suatu daerah. Dengan penelitian yang berkualitas, pemerintah dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, mencari solusi yang inovatif, dan merencanakan langkah-langkah untuk memajukan kualitas hidup warga Kota Makassar.

“Tema acara hari ini, yaitu Peran Pendidikan Kebudayaan menuju Kota Makassar Kota Inklusi. Ini merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pembangunan sebuah kota inklusi seperti Kota Makassar. Kebudayaan adalah inti dari identitas kita, dan ketika kita memahami dan menghargai keberagaman budaya di Kota Makassar, kita menciptakan dasar yang kuat untuk inklusi sosial,” jelas Andi Bukti.

Lebih jauh, mantan Camat Panakkukang itu, penelitian ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam upaya memahami lebih dalam bagaimana pendidikan kebudayaan dapat berkontribusi pada pembangunan Kota Makassar yang inklusi.

“Kita semua tahu bahwa inklusi adalah hak dasar setiap warga, dan melalui pendidikan kebudayaan, kita dapat memastikan bahwa semua lapisan masyarakat merasa diterima dan dihargai,” ujarnya.

Harapannya, kata Andi Bukti, penelitian yang sifatnya ilmiah ini akan memberikan sumbangsih pemikiran dalam pembangunan Daerah Kota Makassar. Tentunya rekomendasi yang dihasilkan harus memuat gambaran konsep, pola, model ataupun desain yang dapat diproduksi dan diaplikasikan langsung oleh Pemerintah Kota Makassar.

“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Peneliti, Narasumber Pembanding, serta seluruh peserta dan hadirin undangan yang sempat hadir dan berperan aktif dalam kegiatan ini. Ini semua untuk memberikan manfaat untuk warga kota,” katanya. (**)

Exit mobile version