Dukung Gerakan DKP Makassar Tingkatkan Ketahanan Pangan Lewat Tiga Poin

Dukung Gerakan DKP Makassar Tingkatkan Ketahanan Pangan Lewat Tiga Poin

UNGKAPAN, MAKASSAR – Penanganan kemiskinan ekstrem, penanganan inflasi dan kurangnya lahan pertanian di kota, adalah tiga poin penting yang disampaikan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Makassar Firman Hamid Pagarra dalam Focus Grup Discussion (FGD).

FGD yang melibatkan Dinas Ketahangan Pangan (DKP) Makassar digelar di Ruang Rapat Kerja Sekda di Gedung Balai Kota Makassar pada Jumat, (26/07/2024).

Penekanan tiga poin penting itu menyikapi bertambahnya jumlah penduduk di Kota Makassar serta kebutuhan akan pangan juga yang akan semakin meningkat jumlahnya.

Apalagi Dinas Ketahangan Pangan (DKP) Makassar telah berkomitmen untuk melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat demi pemenuhan pangan di Kota Makassar.

Firman mengatakan, tiga poin ini menjadi isu penting untuk segera diberikan solusi.

“Jadi kita terkenal dengan lorong wisata. Lorong ini disebut pak wali sebagai selnya kota. Periode pertama pak wali itu k disebut lorong garden lalu Bulo sekarang menjadi lorong wisata yang salah satu item di dalamnya itu budidaya pangan,” ujar Firman.

Firman juga menyampaikan pemanfaatan ruang minimalis yang terdapat di perkotaan itu dimanfaatkan agar dapat menghasilkan produksi.

Selain itu pemenuhan kebutuhan pangan, kenyamanan hidup di tengah polusi udara perkotaan dan menghadirkan nuansa estetika lingkungan masyarakat di lorong wisata.

Salah satu upaya untuk terus meningkatkan produktivitas budidaya pangan di perkotaan dengan memakai metode urban farming.

“Urban farming ini kita dukung untuk pemerataan pemenuhan pangan bagi masyarakat kota Makassar. Jadi penerapan ini pula dilakukan beberapa tahapan dan kordinasi dengan pihak KWT dan RT/RW,” sebutnya.

Selain tahapan tersebut, sebelumnya program lorong wisata urban farming inj  juga dibarengi dengan keterlibatan publik seperti pembentukan dewan lorong, pembentukan influencer atau bassi barania serta penguatan ketua RT/RW setempat yang ikut membantu mengawal dan menjaga keberlangsungan program lorong wisata.

Karenanya, melalui FGD ini, Firman berharap forum ini dapat memberikan masukan serta gagasan yang dapat ditindaklanjuti untuk membantu pembenahan tata kelola pangan di kota Makassar.

“Sehingga hasilnya nanti dapat dirasakan oleh semua masyarakat dan dapat menstabilkan inflasi di Kota Makassar,” tambahnya. (**)

Exit mobile version