UNGKAPAN, MAKASSAR – Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan anjangsana ke Panti Asuhan Miftahul Khair yang berada di Jalan Pelita Raya, Kota Makassar.
Kunjungan yang dilakukan pada Jumat sore, 15 Maret 2024, merupakan bentuk kepedulian sesama muslim dalam berbagi di bulan Ramadan 1445 Hijriah.
“Kunjungn yang dilakukan ini telah masuk salah satu program Amaliyah Ramadan dari KKLR Sulsel, selain kegiatan beberapa acara buka puasa bersama yang telah dijadwalkan panitia,” jelas Sekretaris Panitia Sunarti yang turut hadir di kegiatan tersebut.
KKLR Sulsel yang diwakili oleh rombongan panitia Amaliyah Ramadan membagikan sejumlah paket berbuka puasa dan bahan makanan pokok.
“Alhamdulillah, kami menyerahkan paket berbuka puasa dan beras kepada pengelola panti Ibu Hilmiyah,” tambah Sunarti.
Saat ini Panti Asuhan Miftahul Khair mengasuh sekitar 50 orang, yang terdiri dari siswa SD, SMP dan SMA yang ditinggal pergi orang tuanya.
“Selain itu ada juga orang tua yang tidak mampu,” pungkas Sunarti.
Sejumlah pengurus teras BPW KKLR Sulawesi Selatan juga hadir pada kegiatan tersebut. Di antaranya hadir Sekretaris Bidang Lingkungan Hidup Nurliati Sirrang Danga, Sekretaris Bidang Pengembangan Organisasi dan Kelembagaan Wawan Sahaba, Ernawati Syamsu Ali dan Adil Mubarak.
Sementara itu Ketua BPW KKLR Sulsel Hasbi Syamsu Ali yang dihubungi terpisah mengatakan, organisasi yang dipimpinnya akan terus berupaya maksimal menjadi perekat dan wadah pemersatu para Wija to Luwu.
“KKLR Sulsel ini adalah rumah bersama diaspora Luwu Raya, khususnya yang ada di Makassar dan sekitarnya. Kami tentu akan berupaya maksimal merawat hal itu, apalagi di dalam bulan suci Ramadan,” terangnya.
Menurut HSA, akronim nama Hasbi Syamsu Ali, pada bulan Ramadan ini KKLR Sulsel menyelenggarakan kegiatan sosial dan program keagamaan.
“Jadi Anjangsana Panti Asuhan ini adalah kepedulian sosial kami. (Selain itu) ada juga acara buka puasa bersama para Wija to Luwu di beberapa tempat yang telah dijadwalkan oleh panitia.” pungkasnya. (*)
