Jokowi Beber Alasan Pembatalan Konversi Kompor Listrik

UNGKAPAN.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan dibatalkannya program konversi kompor listrik. Menurutnya, konversi itu harus dilakukan tapi waktunya bukan sekarang. Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat memberi pengantar dalam Rapat Kabinet bersama para menteri, Selasa (11/10).

Sekali lagi policy setiap kementerian dan lembaga itu hati-hati. Urusan kecil-kecil tapi sekarang ini semuanya sensitif. Urusan kemarin misalnya yang berkaitan kompor listrik. Itu betul, bahwa kita harus konversi ke situ, tapi timing-nya bukan sekarang,” kata Jokowi, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (12/10).

Ia juga meminta kepada seluruh menteri untuk membuat kebijakan dengan penuh kehati-hatian.

“Kehati-hatian kita dalam setiap membuat kebijakan betul-betul jangan sampai lepas dari manajemen kita, namun situasinya betul-betul yang luar biasa sulitnya,” ujarnya.

’’Kompornya 1.800 (watt), artinya kita akan mengubah dari yang biasanya pemakai 450 (watt) menjadi pemakai di atas 1.800 (watt), di rakyat hal-hal seperti itu menjadi sebuah guncangan, hati-hati, hal hal seperti ini harus, yang berkaitan dengan rakyat hati-hati policy-nya,” imbuh Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah menegaskan program konversi kompor gas ke kompor induksi tidak akan diterapkan pada tahun 2022. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan anggaran terkait program tersebut belum dibicarakan dan disetujui oleh DPR.

’’Dapat dipastikan program ini tidak akan diberlakukan di tahun 2022. Sampai saat ini pembahasan anggaran dengan DPR terkait program tersebut belum dibicarakan dan tentunya belum disetujui,” kata Airlangga dalam konferensi pers didamping Menteri ESDM Arifin Tasrif, Jumat (23/09).

Tak lama dari itu, pada Selasa (27/09), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo juga memutuskan untuk membatalkan program pengalihan atau konversi LPG 3 Kg ke kompor listrik. Keputusan itu diambil untuk menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Baca juga:  Pemanfaatan Ruang Bawah Tanah Disebut Perlu Dibuatkan Regulasi

Kendati demikian, pihaknya memastikan uji coba tersebut tetap dilakukan di dua kota, yakni Solo, Jawa Tengah dan Denpasar, Bali. Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto mengatakan dalam proses uji coba pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi yang nantinya akan dilaporkan kepada pemerintah.

Adapun fokusnya, PLN akan lebih melihat perilaku masyarakat dalam menggunakan kompor listrik.

“(Uji coba) jalan. Kami melihat dari pelaku pelanggan seperti apa, kemudian kita catat kekurangan dan kelebihannya dan tentunya akan kita report ke pemerintah,” kata Adi di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (29/09).