Genap Menapaki Usia 61 Tahun, Danny: Perjuangan di MK, Harapan untuk Sulsel

UNGKAPAN, MAKASSAR – Tepat Pukul 00.00 Wita, Kamis 30 Januari 2025, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto genap berusia 61 Tahun.

Namun saja, perayaan tak seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan ulang tahunnya kali ini berlangsung di tengah dinamika politik yang begitu menegangkan.

Sebagai Calon Gubernur Sulawesi Selatan dengan nomor urut 1 pada Pilgub 27 November 2024 lalu, Danny masih berjuang di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menggugat hasil Pilgub yang dinilai penuh dengan dugaan kecurangan.

Bagi Danny, usia 61 tahun bukan hanya soal bertambahnya angka, melainkan titik refleksi atas perjalanan panjangnya dalam dunia politik dan pemerintahan.

Dua periode sukses memimpin Makassar menjadikannya salah satu figur paling berpengaruh di Sulsel. Kini, dengan gugatan yang sedang berproses di MK, Danny menghadapi ujian terbesar dalam karier politiknya.

Juru Bicara Pasangan Danny-Azhar, Asri Tadda, menegaskan, peringatan ulang tahun Danny kali ini terasa sangat berbeda.

Jika sebelumnya dirayakan dengan kebersamaan seluruh masyarakat dan relawan, tahun ini justru menjadi momentum perjuangan hukum dan demokrasi.

“Di usia 61 tahun ini, Pak Danny menghadapi tantangan besar, bukan hanya sebagai individu, tetapi sebagai simbol perjuangan demokrasi di Sulawesi Selatan. Ulang tahun ini bukan sekadar perayaan, tetapi refleksi tentang integritas, keberanian, dan keteguhan dalam menghadapi dinamika politik yang begitu kompleks,” ujar Asri di Makassar, Kamis (30/01/2025).

Menurutnya, gugatan ke MK bukan hanya sekadar upaya hukum semata, tetapi bentuk komitmen Danny dalam menjaga demokrasi dan memastikan suara rakyat benar-benar dihargai.

“Perjuangan ini bukan hanya untuk Danny dan Bang Azhar, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Sulsel yang menginginkan proses demokrasi yang jujur dan adil. Tidak boleh ada ruang bagi kecurangan dalam pesta demokrasi, karena ini menyangkut masa depan daerah kita,” tegasnya.

Dalam dunia politik, usia 61 tahun sering dianggap sebagai puncak kematangan kepemimpinan. Politisi di usia ini biasanya telah melewati berbagai tantangan dan memiliki pemahaman mendalam tentang pemerintahan, strategi politik, dan dinamika masyarakat.

Bagi Danny, usia ini bukan hanya tentang pencapaian masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana ia merancang langkah ke depan.

Dengan rekam jejak kuat di Makassar dan dukungan luas dari berbagai kalangan, banyak pihak menilai bahwa Danny masih memiliki potensi besar untuk berkontribusi lebih jauh, baik di tingkat provinsi maupun nasional.

“Di usia ini, Pak Danny telah membuktikan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal jabatan, tetapi tentang keberanian mengambil sikap. Gugatan ke MK ini adalah wujud dari itu bahwa beliau tidak tinggal diam melihat ketidakadilan. Ini juga menjadi pesan bagi semua bahwa demokrasi harus terus diperjuangkan,” tambah Asri.

Sejak gugatan diajukan, dukungan terhadap Danny dan Azhar terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Relawan, simpatisan, dan berbagai kelompok masyarakat tetap solid mengawal proses hukum yang sedang berjalan di MK.

“Pak Danny tidak hanya merayakan pertambahan usia, tetapi juga menegaskan bahwa perjuangan ini belum selesai. Kami percaya dengan proses hukum di MK dan berharap keadilan dapat ditegakkan. Ini bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana demokrasi harus dijaga,” pungkas Asri. (*)

Exit mobile version