Fatmawati Rusdi Salurkan Bantuan untuk Atasi Stunting

Fatmawati Rusdi Salurkan Bantuan untuk Atasi Stunting
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi, menyempatkan diri menemui keluarga yang memiliki bayi atau balita yang didiagnosis stunting.

UNGKAPAN, MAKASSAR – Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kota Makassar, Wakil Wali Kota Fatmawati Rusdi berinisiatif untuk salurkan bantuan tambahan di dua puskesmas. Yaitu puskesmas di Tamamaung dan puskesmas di Pampang.

Pada kesempatannya itu, Fatmawati menyempatkan diri menemui keluarga yang memiliki bayi dan balita yang didiagnosis stunting.

Selama interaksi ini, ia memberikan bimbingan, motivasi, dan makanan tambahan yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Stunting merupakan bentuk kekurangan gizi kronis yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak-anak yang mengalami stunting dapat menghadapi konsekuensi jangka panjang, seperti berkurangnya kemampuan kognitif, dan terganggunya kesehatan fisik.

Oleh karena itu, Fatmawati menekankan pentingnya upaya kolektif dari semua pemangku kepentingan agar mempercepat pengurangan stunting menjadi nol.

“Tentunya upaya tersebut harus melibatkan kerja sama atau sinergitas baik antara pemerintah, penyedia layanan kesehatan, organisasi masyarakat, dan orang tua sendiri,” sebutnya.

Sejauh ini pemerintah juga berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak. Tetapi juga sama penting bagi orang tua untuk mengambil langkah aktif dalam memastikan asupan seimbang untuk anak-anak mereka.

“Jika seorang anak menunjukkan keengganan terhadap makanan tertentu, orang tua dapat mencari panduan dari platform seperti YouTube untuk mencari cara kreatif dalam menyiapkan makanan bergizi, membuat sayuran, ikan, dan sumber protein lain yang lebih menarik bagi anak,” katanya.

Kepala Puskesmas Tamamaung, dr Irma Kusuma melaporkan bahwa terjadi penurunan kasus stunting di wilayahnya. Jumlah anak dengan masalah stunting menurun dari 152 menjadi 124 anak di tahun ini.

Sedangkan Kepala Puskesmas Pampang, dr Nasruddin menceritakan bahwa mereka mendeteksi 24 anak stunting, empat di antaranya memerlukan intervensi khusus.

“Jumlahnya menurun secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang memiliki 44 anak stunting,” jelasnya.

Baca juga:  Tim Sindikat Juara Satu di Turnamen MLBB Kecamatan Rappocini