UNGKAPAN.ID, MAKASSAR – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan pemantauan harga di Pasar Terong Makassar. Hasil dari pemantauan yang dilakukan di pasar tradisional, Zulhas menyimpulkan harga pangan relatif stabil dan murah.
Pemantauan yang dilakukan Zulhas turut didampingi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Rabu (03/05/2023).
Zulhas dan Danny meninjau Pasar Terong sekira Pukul 8.20 Wita hingga 8.40 Wita. Di sana mereka menyambangi pedagang beras, minyak goreng, dan telur ayam. Durasinya sekitar 20 menit.
Khusus di Kota Makassar, harga pangan jauh lebih murah dibandingkan dengan daerah lain. Itu dikatakan Zulhas karena sebelum bertolak ke “Kota Daeng”, ia lebih dulu mengunjungi beberapa daerah di Indonesia Timur, seperti Jayapura dan Sorong.
“Terlalu murah. Telur tadi kalau di-kilo-kan Rp26 ribu sekilo, cabai Rp25 ribu, bawang Rp35 ribu. Jadi kita syukur sebelum dan setelah lebaran harga sembako stabil,” kata Zulhas seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Perdagangan1.
Zulhas juga menambahkan bahwa stok dan persediaan pangan di Makassar lebih dari cukup. Ia menyebutkan bahwa harga beras masih sesuai dengan standar pemerintah dan harga minyak goreng masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menurutnya, harga pangan yang murah ini merupakan hasil dari kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas perekonomian.
“Kami apresiasi kerja keras pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga pangan. Ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, ada dua hal utama dilakukan pada pemantauan komoditas bahan pokok ini. Yaitu stabilnya harga dan inflasi yang mampu ditekan.
Stabilnya harga dan stok yang aman disebabkan intervensi yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan dibantu PD Pasar. Dari situ, secara tidak langsung menekan angka inflasi.
“Operasi pasar menjelang lebaran untuk menetapkan setengah harga saja, jadi berdampak sekali. Biasanya kita 10 sampai 25 persen, ini sampai 50 persen memang kita cuti,” sambung Danny.
Dengan cara seperti ini, Danny bersama pihaknya membuktikannya dengan mencatat harga beras, minyak goreng yang standar sedangkan cabai turun.
Begitu pula angka inflasi. Bulan lalu tercatat 5,99 persen sementara tahun ini 4,87 persen. Itu berarti ada penurunan.
“Dulu Pak Jokowi ke sini harga cabai Rp45 ribu per kilogram, sekarang Rp25 ribu per kilogram, artinya ada penurunan drastis. Artinya pengendalian inflasi yang telah dilakukan teman-teman baik Disdag provinsi maupun kota berhasil. Operasi pasar tidak percuma,” ucapnya.