Sukseskan Satu Juta Polibag, Warga Lorong Wisata Mojacar Ramai-ramai Tanam Bibit Cabai dan Bawang

UNGKAPAN.ID, MAKASSAR – Lorong Wisata Mojacar yang berada di Jalan Tinumbu Lorong 132-F, menjadi salah satu lokasi penanaman bibit cabai dan bawang dari Pemerintah Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala. Aksi menanam ini menyentuh empat belas lorong wisata di Kelurahan Layang.

Penyebaran 200 polibag untuk penanaman bahan pangan pokok ini merupakan aksi nyata menyukseskan program-program unggulan dari Pemerintah Kota Makassar yaitu lorong wisata dan satu juta polibag di 1.096 lorong wisata pada 153 kelurahan.

Lurah Layang, Bahtiar menyampaikan, gerakan menanam bahan pangan pokok di lorong wisata utamanya di wilayah Kelurahan Layang mendapat antusias hangat dari warga. Animo warga lorong mengikuti aksi penanaman cabai dan bawang begitu tinggi.

“Pencanangan program satu juga polibag gerakan terus menanam secara serentak ini, warga kami ramai-ramai ke lorong ikut menanam. Kami harap semangat ini terus terjaga agar tanaman yang telah dibibit terus-terusan dirawat dan dirasakan manfaatnya saat panen,” sebutnya.

Menurut Bahtiar, gerakan terus menanam yang masuk di program satu juta polibag di lorong wisata sebagai upaya dalam menekan dampak laju inflasi. Program inisiasi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi melibatkan partisipasi aktif warga atau kelompok tani lorong.

“Kami mempunyai total sebanyak empat belas lorong wisata. Tujuh lorong wisata yang lalu, dan tujuh lorong wisata yang baru kami usulkan. Semuanya kami sentuh gerakan terus menanam agar warga lorong tidak lagi khawatir terhadap momok inflasi dan bisa meningkatkan perekonomian warga lorong,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Bontoala Arman mengaku optimis program lorong wisata dan satu juga polibag bisa sukses terlaksana di wilayahnya. Mengingat program unggulan pemerintah kota mengandung asas manfaat yang jelas untuk masyarakat.

Baca juga:  Rachmat Taqwa Didorong Maju Pemilihan ASKOT PSSI Makassar

“Program sangat baik di tengah kondisi saat ini. Warga tidak lagi khawatir terhadap inflasi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Selain untuk dikonsumsi warga lorong, hasil panen tanaman juga bisa menjadi komoditas pangan,” imbuhnya.