Segera Tayang di Bioskop, Tasbih Kosong Target 10 Ribu Penonton

UNGKAPAN.ID, MAKASSAR – Film bergenre horor yang diangkat dari fenomena dan kisah nyata tentang perilaku dari sebagian manusia yang senang melakukan pesugihan dan berbuat kejahatan kepada sesama manusia segera tayang di bioskop 47 kota se-Indonesia. Produksi film karya sineas lokal yang dipersembahkan di awal tahun 2023 yakni Tasbih Kosong, menambah semarak film horor di tanah air ini.

Tasbih Kosong yang lokasi penggarapannya memilih Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, memakan waktu sebulan untuk syuting, dan tujuh bulan proses produksi hingga rilisnya. Sutradara dan Penulis Arie Achmad Buang.

Film horor yang diproduksi oleh Rumpi Entertaiment bekerjasama dengan Macora Cinema dan Snap Movie diisi Riskyana Hidayat sebagai Asti, Fritz Friederich sebagai Umar, ST Ardiana Arifin sebagai Rajeng, Muh Taufik Achmad sebagai Tiro, Mellyasari atau sebagai Syamsiah, Andi tenriwani sebagai Martina, Muchtar sebagai Matutu, Dj Irvi Prada sebagai Dewi, Amir desar sebagai pak imam.

Line Produser Film Tasbih Kosong, Adnan Nonci mengatakan, film ini dibuat terinspirasi dari kisah maupun fenomena di tengah masyarakat. Seperti perilaku sebagian manusia yang tidak mencerminkan perilaku baik. Melakukan pesugihan dan berprilaku jahat.

“Kisah film ini diangkat dari fenomena dan cerita nyata beberapa narasumber di beberapa daerah Indonesia yang salah satunya di Sulawesi Selatan. Untuk kostum dan property sebenarnya ini sulit karena kami tentu ambil atau menggunakan nuansa tahun 97 an sesuai tema. Lokasi syuting di perbukitan dan pegunungan di daerah Soppeng,” jelasnya.

Dia menambahkan dengan hadirnya Tasbih Kosong dapat menghibur dan memberi makna sendiri bagi para penonton. Apalagi film horor ini tetap mengangkat kearifan lokal seperti dialeg atau bahasa yang digunakan masyarakat lokal.

Baca juga:  Kehadiran RM Harumi Ramaikan Jajanan Kuliner Makassar

“Untuk target penonton bisa untuk mencapai 10 juta penonton,” tambahnya.

Sutradara dan Penulis Tasbih Kosong Arief Achmad Buang mengatakan, pembuatan cerita diambil dari tiga kisah nyata yang digabung jadi satu cerita ini, seperti pada umumnya film horor. Selain itu, alasan memilih genre horor dalam filmnya ini karena dulunya ia cukup gemar menonton film-film horor.

“Mungkin karena senang nonton film horor sehingga dituangkan dalam karya film berjudul Tasbih Kosong,” lanjutnya.