UNGKAPAN.ID, MAKASSAR – Gerakan menanam komoditi utama yaitu cabai dan bawang segera dibuat Pemerintah Kota Makassar. Gerakan yang masuk dalam program satu juta polybag akan dilaksanakan di lorong wisata sebagai upaya menekan dampak laju inflasi yang dapat sewaktu-waktu terjadi.
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi menyampaikan, agar program satu juta polybag untuk menanam cabai dan bawang guna menekan inflasi sukses terlaksana, para lurah harus melakukan verifikasi secara faktual titik-titik lokasi lorong wisata, kesiapan serta penambahan kelompok wanita tani (KWT) sebanyak dua KWT setiap kelurahan.
“Untuk memaksimalkan program satu juta polybag dalam waktu sepekan, maka seribu lorong haruslah terverifikasi faktual dengan potensi yang ada di setiap lorong wisata harus qualified dan adanya penambahan masing-masing dua KWT di setiap kelurahan,” tegas Fatmawati dalam rapat koordinasi lewat zoom meeting, Kamis (16/02).
Dalam rapat ini dihadiri Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Rusmayani Madjid, Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Evy Aprialty dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mahyuddin dan seluruh camat, lurah dan kelompok wanita tani (KWT) se-Kota Makassar.
Fatmawati juga memastikan untuk kesiapan bibit komoditi cabe akan disiapkan DP2 sebanyak 3.000 polybag di setiap kecamatan. Sedangkan komoditi bawang disiapkan Dinas Ketahanan Pangan sebanyak 2.000 polybag per kecamatan.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mahyuddin menyampaikan kesiapannya dalam melakukan penyaluran bibit, media tanam, dan kompos ke setiap KWT.
Hal senada diungkapkan Kepala DP2 Evy Aprialty yang menyatakan kesiapan untuk segera menyalurkan bibit dan media tanam ke masing-masing KWT.
Dalam rapat koordinasi tersebut, beberapa KWT menyampaikan kendala yang dihadapi dikarenakan musim hujan serta adanya bencana banjir mengakibatkan beberapa tanaman terendam dan hanyut terbawa banjir.
Untuk itu diminta agar adanya bantuan sarana berupa plastik pelindung tanaman, sebagai naungan agar tanaman tidak secara langsung terguyur hujan.
Hal yang tidak kalah pentingnya yakni peningkatan partisipasi masyarakat di setiap Lorong Wisata, agar bersama dengan KWT, penyuluh, Dewan Lorong, RT/RW, lurah dan camat bahu membahu sukseskan program gerakan terus menanam ini.
Sedangkan untuk lorong wisata di wilayahnya agak sempit, diminta kesiapan Dinas PU untuk menyiapkan rak tanaman agar pemanfaatan lahan lebih maksimal.