SULSEL  

Peringati Hari Mangkat Raja Gowa XVI, Trah GTS Ziarah ke Makam Sultan Hasanuddin

Lembaga adat Trah Gowa-Tallo-Sanrobone (GTS) melakukan ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Raja Gowa XVI

UNGKAPAN, MAKASSAR – Rumpun keluarga besar lembaga adat Trah Gowa-Tallo-Sanrobone (GTS) melakukan ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Raja Gowa XVI di Katangka, Kabupaten Gowa, Senin (12/06/2023).

Kehadiran keturunan raja dan bangsawan yang ada dan tersebar di bekas Kerajaan Gowa, Tallo, dan Sanrobone, dalam rangkaian memperingati 353 Tahun mangkatnya Paduka Yang Mulia (PYM) Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Sultan Hasanuddin Tuminanga ri Ballapangkana.

Ketua Trah GTS, Suwadi Idris Amir Daeng Tawang mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda yang rutin dilaksanakan setiap tahun untuk memberikan edukasi ke generasi muda tentang sejarah khususnya kepahlawanan para leluhur yang ada.

Bagi cicit dari Trah Karaeng Karunrung ini, generasi muda saat ini memang perlu untuk rutin diingatkan agar benar-benar bisa mengenali, mencintai hingga memelihara tradisi, sejarah, dan budaya para leluhurnya. Atau tidak melupakan sejarah yang lampau.

“Kunjungan yang kami lakukan ini adalah satu dari sekian banyak program kegiatan yang aktif kami lakukan,” jelasnya.

Lebih jauh, dia menjelaskan, Sultan Hasanuddin meninggal pada 12 Juni 1670 karena sakit, dan genap setahun pasca meletakkan jabatan sebagai Raja Gowa. Perang Makassar yang berlangsung selama empat tahun merupakan perang paling besar, paling sengit, paling berdarah dan termahal bagi Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

“Karena itu Sultan Hasanuddin dijuluki De Haantjes van Het Osten yang artinya Ayam Jantan dari Timur,” ucapnya.

Sebelum bertandang ke kompleks makam Raja-raja Gowa, Trah GTS juga berziarah ke makam salah satu ulama besar Sulsel, Datuk Panggentungan. Ikut dalam rombongan tersebut antara lain Muhammad Yassir Karaeng Cini dari Trah Manggabarani, Mochlis Karaeng Mannaba dari Trah Tallo, Faisal Karaeng Buang dari Trah Tallo, Andi Amrin Karaeng Matto dari Trah Tallo, Anwar Azis Karaeng Nyau dari Trah Sanrobone, Firman Karaeng Mangamba dari Trah I Mappasepe Karaeng Bontolangkasa, Andi Ibrahim Mappasomba Karaeng Serang dari Trah Karaeng Batepute, dan Hadi Karaeng Songo dari Trah Bangkala.

Baca juga:  KJPP Suarakan Penolakan RUU Penyiaran

Hadir pula tamu dari keturunan kerajaan di luar Sulsel, di antaranya Syarifuddin dari Trah Sunda Padjajaran dan Faisal Ramdhan Pusadan dari Trah Buol.