SULSEL  

Pemprov Sulsel Imbau Daerah Siaga Hadapi Musim Hujan

Pemprov Sulsel Imbau Daerah Siaga Hadapi Musim Hujan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulsel, Amson Padolo

UNKAPAN, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengimbau seluruh kabupaten dan kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan yang diprediksi berlangsung mulai Oktober 2025 hingga April 2026, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG memperkirakan awal musim hujan di sebagian besar wilayah Sulsel terjadi pada Oktober–November 2025. Dari total zona musim (ZOM) di provinsi ini, sekitar 18 ZOM atau 75 persen wilayah diperkirakan mulai diguyur hujan pada periode tersebut.

Jika dibandingkan kondisi normal, awal musim hujan tahun ini diprediksi lebih cepat di 17 ZOM atau sekitar 71 persen wilayah. Sementara itu, sifat hujan umumnya berada pada kategori normal di 20 ZOM atau 83 persen wilayah. Puncak musim hujan diproyeksikan terjadi dua kali, yakni pada Desember 2025 dan April 2026, yang masing-masing melanda 10 ZOM atau sekitar 42 persen wilayah Sulsel.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulsel, Amson Padolo, menegaskan bahwa meski sebagian besar wilayah diperkirakan mengalami curah hujan normal, sejumlah kabupaten/kota tetap berpotensi menerima hujan dengan intensitas di atas normal.

“Walaupun sebagian besar diprediksi normal, kami berharap seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, tetap melakukan langkah antisipatif. Sebab setiap musim hujan kerap disertai bencana hidrometeorologi,” ujarnya di Makassar, Jumat (27/9/2025).

Menurut Amson, penanganan bencana membutuhkan keterlibatan semua pihak melalui konsep pentahelix: pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, serta media. Ia mendorong daerah segera membentuk posko darurat dan menyiapkan lokasi evakuasi bila terjadi eskalasi curah hujan.

Selain itu, sektor pertanian diminta menyesuaikan pola tanam agar hasil panen tidak terganggu. Di sektor kesehatan, tenaga medis diingatkan untuk mewaspadai penyakit yang meningkat saat musim hujan. Sementara di bidang infrastruktur, pemerintah daerah didorong melakukan pembenahan drainase dan aliran sungai guna mencegah genangan dan banjir.

Baca juga:  Suarakan Jeritan Rakyat, KKMB Tolak Kenaikan BBM

Amson menambahkan, sesuai arahan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, pemerintah provinsi telah mendistribusikan logistik sebagai buffer stock serta menempatkan perahu polyethylene di wilayah rawan banjir. Selain itu, peralatan penanganan longsor juga disiagakan di daerah-daerah berisiko.

“Kita berharap ada kesiapsiagaan dan keterpaduan. Beberapa lokasi juga sudah diantisipasi sebagai tempat evakuasi jika ada daerah terdampak,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan agar daerah yang masuk dalam peta rawan bencana menyiapkan langkah pengamanan, baik untuk mobilisasi warga maupun penyelamatan dokumen penting. Hal ini bertujuan agar dampak terhadap masyarakat dan harta benda dapat diminimalkan.

“Sebagaimana setiap tahun, tim BPBD di kabupaten dan kota telah menyiapkan langkah kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Selain itu, kami berharap doa seluruh masyarakat agar Sulawesi Selatan dijauhkan dari marabahaya,” pungkasnya.(*)