SULSEL  

Pakki Sulsel Siap Berkolaborasi untuk Kesehatan Kerja Petugas KPPS di Pilkada 2024

Pakki Sulsel Siap Berkolaborasi untuk Kesehatan Kerja KPPS

UNGKAPAN, MAKASSAR – Penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) tidak hanya sebatas berlaku di sektor fasilitas layanan kesehatan misalnya rumah sakit, puskesmas atau klinik saja. K3 juga penting diterapkan di industri pertambangan termasuk untuk kerja-kerja petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu).

Ketua DPD Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia Sulsel Muh Ilham Arifai menyampaikan, Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia atau Pakki merupakan organisasi perpanjangan dari pemerintah untuk membangun kajian risiko kesehatan. Organisasi yang menghimpun tenaga ahli dapat andil dalam pesta demokrasi dari bidang teknis dalam melakukan kajian risiko lebih dalam dan jauh tentang sistem manajemen K3.

“Kalau kita melihat adanya orang berjatuhan karena kelelahan atau sakit, ada lima faktor lingkungan kerja yang memang perlu diterapkan yaitu, fisik, kimia, biologi, ekonomi dan psikologinya. Untuk yang terjadi saat ini cenderung kelelahan yang sangat berpengaruh pada psikologinya, dan ketika psikologinya tertekan maka konsentrasi kerjanya itulah yang membuat mereka cenderung untuk mengalami kerentanan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,” ucap Ilham Arifai di sela acara pelantikan dan rapat kerja DPD Pakki Sulsel periode 2023-2028 yang berlangsung di Ruang Auditorium PJT Lantai 7, RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sabtu (17/02/2024).

Tidak hanya itu saja, Arifai juga menyampaikan fungsi organisasi profesi ini adalah membangun sistem kesehatan kerja dan keselamatan. Karena itu, dirinya mengapresiasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel yang tetap berkolaborasi dengan Pakki Sulsel.

“Kami mengapresiasi Dinkes Sulsel hadir bekerja sama dengan teknis ada di Pakki Sulsel untuk melakukan kajian risiko lebih dalam dan jauh tentang hal yang berhubungan dengan risiko kerja. Walaupun saat ini Pakki Sulsel masih di sektor kesehatannya, tapi kedepan kami masuk area industri untuk melakukan kajian risiko lebih jauh dari sisi keselamatan dan disasternya. Termasuk di pesta demokrasi, karena Pakki hadir untuk semuanya,” imbuhnya.

Baca juga:  Surat Pemberhentian Sekprov Sulsel Dinilai Cacat Administrasi, Abdul Hayat Gugat Presiden Jokowi ke PTUN

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar memberikan apresiasi kepada Pakki Sulsel yang telah konsisten membantu sistem manajemen K3. Program kerja Pakki Sulsel dalam kesehatan dan keselamatan kerja juga diharapkan terus disosialisasikan agar semakin mudah dijangkau oleh masyarakat atau industri dengan tingkat risiko.

“Sosialisasi K3 sangat penting untuk diketahui di masyarakat khususnya kalangan pekerja dan industri untuk mencegah penyakit atau kecelakaan kerja agar tidak terjadi melalui antisipasi lebih awal. Apalagi kewajiban di seluruh industri tetap harus mengutamakan K3, termasuk pula di RS dan Puskesmas maupun klinik yang telah menjadi syarat akreditasi,” ujarnya.

Dalam penerapan K3 di pesta demokrasi khususnya untuk tugas KPPS, dia menyampaikan harus mengidentifikasi sejak dini riwayat satit dari calon petugas. Mengingat kerja atau tugas KPPS sangat berat dengan durasi cukup panjang.

“Kerja dan tugas dari KPPS memang cukup berat, harus ada seleksi ketat buat calon KPPS dengan mengidentifikasi kesehatan, tidak mempunyai sakit, menganjurkan pola istirahat dan makannya, juga prosedur di TPS yang tidak memberatkan mereka yang bekerja. Benar-benar harus mempunyai seleksi ketat untuk mengetahui rekam dari calon KPPS. Karena ini tugasnya bisa berlangsung lama,” tambahnya. (*)