UNGKAPAN, MAKASSAR – Asrama Haji Sudiang Makassar menjadi saksi syahdu kecintaan para santri terhadap Al-Qur’an dalam gelaran Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) II antar pondok pesantren se Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Jumat (18/07/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Darul Huffadh (IKDH) Cabang Makassar dan dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham.
Dalam sambutannya, Aliyah sapaan akrab Aliyah Mustika Ilham menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya MHQ sebagai ruang penguatan spiritual sekaligus silaturahmi antar penghafal Al-Qur’an.
Bagi Aliyah, MHQ se Sulsel ini bukan hanya ajang lomba, tetapi juga sebagai sarana untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an di kalangan santri.
“Al-Qur’an adalah cahaya dan petunjuk. Mereka yang menghafalnya adalah penjaga cahaya itu sendiri. Para huffadh ini bukan hanya kebanggaan pesantren, tetapi juga aset umat dan bangsa,” tutur Aliyah dengan penuh haru.
Ia juga menyampaikan bahwa para peserta merupakan generasi emas yang kelak akan membawa masa depan bangsa ke arah yang lebih baik, dengan menjadikan nilai-nilai Qur’ani sebagai fondasi kehidupan.
Menutup sambutannya, Aliyah Mustika Ilham berharap para peserta terus meningkatkan hafalan dan pemahaman terhadap Al-Qur’an, serta menjadikan ajang ini sebagai motivasi untuk menjaga semangat belajar dan beribadah.
“Menang atau tidak, kalian semua adalah juara karena telah memilih jalan mulia sebagai penghafal Al-Qur’an. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam menegakkan syiar Islam di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Kehadiran Wakil Wali Kota Makassar didampingi oleh Asisten I Pemkot Makassar, Andi Muh Yasir, serta Kabag Kesra, Mohammad Syarief.
Turut hadir pula Asisten II Pemprov Sulsel, dr Muh Ichsan Mustari; Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huffadh, Al Ustaz Sa’ad Said dan Ketua Umum IKDH Cabang Makassar, Ustaz Rajuddin.
Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Rajuddin menyampaikan bahwa MHQ II digelar sebagai upaya untuk menyatukan pondok pesantren se-Sulawesi Selatan, sekaligus mempererat ukhuwah Islamiyah di antara santri dan lembaga pendidikan Islam.
Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat menjiwai dan mencerminkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, serta memperkokoh peran pesantren sebagai penjaga moral dan spiritual umat. (**)