UNGKAPAN, MAKASSAR – Program Lorong Wisata di Kota Makassar telah menjadi contoh dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta upaya memperkenalkan keindahan dan keunikan lorong-lorong kota.
Program yang digagas oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto bersama Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi telah memberikan dampak positif bagi perekonomian warga dan daya tarik wisata di kota ini.
Salah satu keberhasilan Program Lorong Wisata adalah transformasi Lorong Wisata Cardoba di Jalan Satangnga Lorong 130, Kelurahan Bontoala Parang.
Lorong ini dulunya hanyalah lorong biasa, namun kini telah berkembang menjadi destinasi wisata yang menawarkan berbagai produk kuliner UMKM.
Keberhasilan ini tidak hanya terlihat dari segi peningkatan pendapatan UMKM, tetapi juga dari segi keindahan lingkungan.
Salah satu aspek penting dari Program Lorong Wisata adalah memberikan legalitas usaha dan sertifikasi secara cuma-cuma kepada UMKM yang berada di jalan setapak.
Dengan legalitas usaha dan sertifikasi dapat membantu meningkatkan kredibilitas produk dan usaha UMKM serta mendorong pelaku UMKM di lorong bersaing dengan lebih baik di pasaran.
Selain memberikan legalitas, Program Lorong Wisata juga memberikan pendampingan secara berkesinambungan kepada UMKM dalam lorong.
Melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD), warga mendapatkan bimbingan dan pelatihan yang membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam menjalankan usaha.
“Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan produk yang lebih berkualitas dan relevan dengan pasar,” ucapnya.
Beranjak dari segi ekonomi, Program Lorong Wisata juga memiliki dampak positif terhadap perilaku warga dan keindahan lingkungan.
Warga semakin peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan di sekitar mereka. Tentunya ini menciptakan lorong-lorong yang lebih bersih dan menarik.
“Lorong Wisata terus berkembang dengan baik. Tahun ini, ada delapan lorong yang dijadikan lorong wisata, dibandingkan dengan tujuh lorong pada tahun sebelumnya. Talal 15 lorong dalam periode dua tahun,” ujarnya.
Dia menambahkan, setiap lorong yang dipilih untuk dijadikan lorong wisata telah dipertimbangkan dengan matang. Keunikan dan potensi wisata dari masing-masing lorong telah diperhatikan.
Misalnya, Lorong Wisata Cardoba terkenal dengan jajanan minuman dingin yang banyak disukai oleh berbagai kalangan. Ada juga lorong yang dikenal dengan pembuatan kue lumpia.
“Dengan berbagai daya tarik seperti ini, Program Lorong Wisata dapat membantu mempromosikan produk dan budaya yang tersembunyi,” pungkasnya. (**)