Menilik Mendalam Kota Makassar dalam Pembangunan Berkelanjutan

Peneliti dari Politeknik STIA LAN hadir di Gedung Kantor Balai Kota Makassar Lantai 9, untuk melihat dan mempelajari langsung pelaksanaan program pembangunan kota hijau di Kota Makassar.

UNGKAPAN.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar menjadi tempat penelitian implementasi Program Kepemimpinan Kota Hijau (green city) yang dilakukan peneliti dari Politeknik STIA LAN.

Para peneliti yang hadir di Gedung Kantor Balai Kota Makassar Lantai 9, untuk melihat dan mempelajari langsung pelaksanaan program pembangunan kota hijau di Kota Makassar.

“Dalam kunjungannya, para peneliti dari Politeknik STIA LAN untuk menanyakan tentang peran kepala daerah dalam menciptakan kota hijau,” sebut Sekretaris Dinas Tata Ruang Makassar Fuad Asiz.

Kata Fuad panggilan akrabnya, unsur-unsur kepemimpinan kota hijau meliputi perencanaan dan perancangan kota hijau, efisiensi konsumsi energi, ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), bangunan hemat energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah, transportasi, dan komunitas hijau.

Lebih jauh lagi, dia menjelaskan bahwa seluruh elemen kota hijau saat ini dilaksanakan melalui program kerja SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait.  Mengingat unsur green city selaras dengan salah satu visi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, yaitu pemulihan kota yang inklusif menuju Makassar Sombere dan Smart City.

“Dinas Tata Ruang Makassar memaparkan cara mewujudkan kota dengan unsur Kota Hijau, sesuai dengan instruksi walikota,” katanya.

Dia mengatakan, melalui inovasi walikota, semua elemen tersebut diimplementasikan melalui ribuan lorong wisata di Makassar. Elemen tersebut meliputi kepadatan bangunan, kesehatan lingkungan, sanitasi, drainase, limbah, air bersih, dan mitigasi bencana.

Lorong wisata ini menjadi kunci implementasi kota hijau di Makassar. Seluruh program SKPD terkait kota hijau menjadi pintu masuk lorong wisata. Karena lorong dianggap sebagai sel dalam membangun kota.

“Walikota juga telah menggunakan semua indikator kota hijau dalam lorong wisata ini,” imbuhnya.

Selain penguatan potensi gang dalam implementasi kota hijau, Pemkot Makassar juga meningkatkan peran masyarakat sebagai komunitas hijau melalui lorong wisata. Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam membangun kota hijau.

Baca juga:  Danny Ikuti Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan BPK RI ke Jokowi

“Komunitas ini dibentuk sebagai komunitas hijau melalui BPM, LPM, Dewan Lorong, Lorong UMKM, dan pelibatan RT dan RW dalam program pembangunan lorong wisata,” pungkasnya.