UNGKAPAN, MADINAH — Suasana haru menyelimuti musim haji 2025. Sejak kloter pertama tiba di Tanah Suci pada 2 Mei lalu, sebanyak 10 jemaah haji asal Indonesia dilaporkan wafat di Madinah. Sebagian besar dari mereka meninggal akibat gangguan jantung dan pembuluh darah, sebuah kondisi yang kerap menjadi ancaman serius bagi jemaah lansia.
Dari data resmi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), dua jemaah diketahui meninggal dalam penerbangan, sebelum sempat menjejakkan kaki di Madinah. Salah satunya, Daimah Binti Suwaryo (65) dari Banjarnegara, meninggal akibat shock kardiogenik pada 3 Mei. Nasib serupa menimpa Nur Fadilah Binti M. Toyib (45) dari kloter SUB 20, yang wafat pada 8 Mei.
Tak hanya itu, lima jemaah lainnya berpulang akibat kondisi medis serupa, termasuk tiga jemaah dari kloter JKS 02:
Johariyah Binti Nasir (76), Kasta Bin Eman (77), Syamsudin Bin H. Bakri (69).
Sementara itu, Abdul Kadir Abdul Salam (84) dari kloter BTH 01 meninggal dunia setelah mengalami perdarahan otak dan sempat dirawat di RS King Fahad, Madinah.
Kasus lainnya menimpa Padilah Bin Sulaeman (53) dari kloter LOP 04, yang meninggal karena hypovolemic shock, dan Noer Koesmitro Bin Soedarno (65) dari kloter SOC 17, akibat serangan jantung akut.
Meski duka menyelimuti, seluruh jemaah yang wafat telah dipastikan akan dibadalkan hajinya. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis Muhammad Hanafi.
“Mereka tetap dibadalkan hajinya. Semua hak-hak jemaah, termasuk asuransi, tetap diberikan sesuai ketentuan,” ujarnya di Makkah.
Muchlis juga menekankan pentingnya perlindungan khusus bagi jemaah lansia dan mereka yang memiliki penyakit bawaan, yang menjadi perhatian utama dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Sementara itu, proses pemindahan jemaah dari Madinah ke Makkah masih berlangsung, dengan target seluruh jemaah telah tiba di Makkah pada 26 Mei 2025. Dalam kondisi cuaca ekstrem dan padatnya aktivitas ibadah, pemerintah berharap seluruh jemaah dapat menunaikan rukun Islam kelima ini dengan sehat, aman, dan khusyuk.(*)