UNGKAPAN, MAKASSAR — Menjelang pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) pada 9–11 April 2025 di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, dukungan terhadap calon ketua umum terus mengalir dari berbagai kalangan.
Salah satu dukungan datang dari Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. Hasbi Syamsu Ali, MM. Menurutnya, Ketua Umum KKSS ke depan haruslah figur yang memiliki kapasitas mumpuni dan jejaring kuat di tingkat nasional.
“Figur Ketua Umum KKSS ke depan harus memiliki hubungan baik secara nasional serta kedekatan dengan pemerintah saat ini, agar potensi organisasi bisa dioptimalkan secara maksimal,” ujar Hasbi, dikutip Sabtu (5/4/2025).
Hasbi yang juga dikenal sebagai pengusaha nasional melalui perusahaannya, Wiratama Karya Nugraha Group, menilai Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman (AAS), sebagai sosok paling tepat untuk memimpin KKSS.
“Pak Andi Amran adalah figur nasional dengan rekam jejak yang solid. Dengan pengalamannya sebagai menteri, saya yakin beliau bisa memberikan kontribusi besar bagi KKSS,” ujarnya.
Hasbi juga menyoroti keberhasilan AAS dalam memimpin Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) sebagai bukti nyata kemampuan kepemimpinan dan jejaringnya.
“Sebagai Ketua IKA Unhas, beliau menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan jaringan yang luas. Saya menyaksikan langsung bagaimana beliau membangun sinergi strategis, termasuk saat saya menjabat sebagai Ketua IKATSI Unhas,” jelas mantan Ketua LPJK Sulsel itu.
Lebih lanjut, Hasbi mengajak seluruh komponen KKSS untuk mempertimbangkan masa depan organisasi secara rasional dan strategis.
“Jika Pak AAS diberi kepercayaan memimpin, saya yakin KKSS akan tumbuh menjadi organisasi yang lebih kuat dan memberi manfaat nyata, tidak hanya bagi anggotanya, tetapi juga untuk daerah dan bangsa,” tegasnya.
Selain nama Andi Amran Sulaiman, sejumlah tokoh lain yang disebut-sebut akan maju dalam Mubes KKSS antara lain anggota DPD RI Tamsil Linrung dan tokoh perempuan Andi Ida Nur Santi. (*)
