Kesiapan VAR di Stadion BJ Habibie Jadi Sorotan Jelang Semifinal ACC 2024/25

PSM Makassar vs CAHN FC

Stadion BJ Habibie/psm_makassar

UNGKAPAN, MAKASSAR – PSM Makassar terus mempersiapkan diri dengan matang menjelang pertandingan penting di babak semifinal ASEAN Club Championship (ACC) 2024/25 melawan Cong An Ha Noi (CAHN) FC. Laga ini akan digelar di Stadion BJ Habibie, Parepare, pada Rabu (2/4/2025) mendatang.

Salah satu aspek penting yang menjadi fokus persiapan adalah penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR). Teknologi ini berbeda dari yang biasa digunakan di Liga 1 Indonesia.

Jika di Liga 1 wasit VAR berada di lokasi sekitar stadion, maka di ACC, seluruh proses VAR tersentral di markas AFF di Malaysia.

Hal ini dijelaskan oleh Koordinator VAR PSM, Azis Djarre, yang menegaskan bahwa teknologi VAR yang digunakan di ACC lebih kompleks dan membutuhkan dukungan teknis yang lebih besar.

“VAR dipakai dari AFF, jadi bukan VAR Liga 1. Kalau di Liga 1 wasit VAR ada di lokasi sekitar stadion, kalau di ACC semua tersentral. Wasit VAR ada di markas AFF di Malaysia,” ungkap Azis Djarre, dikutip dari Tribun Timur, Selasa (24/3/2025)

Demi mengoptimalkan penggunaan VAR, pihak PSM Makassar telah menyiapkan koneksi internet dengan kecepatan tinggi.

Menurut Azis, diperlukan kecepatan internet sekitar 600 hingga 800 megabit per second (Mbps) untuk menghubungkan Referee Review Area (RRA) dengan ruang room VAR.

“Kecepatan internetnya 600-800 Mbps untuk hubungkan Referee Review Area (RRA) dengan ruang room VAR,” tambahnya.

Pihak PSM Makassar bahkan telah mengambil langkah antisipatif dengan membeli paket internet khusus untuk dipasang di Stadion BJ Habibie. Persiapan ini diharapkan dapat memastikan kelancaran penggunaan VAR dalam pertandingan penting tersebut.

Laga antara PSM Makassar dan CAHN FC diprediksi akan berlangsung sengit. PSM Makassar yang tampil sebagai wakil Indonesia di kompetisi regional ini tentu ingin memberikan penampilan terbaik mereka untuk melaju ke babak final.(*)

Baca juga:  Sri Mulyani Sebut Pajak Tumbuh 41,93 Persen, Catat Rp1.634,36 Triliun