SULSEL  

Gubernur Sulsel Kecolongan, Ada Pegawainya yang Main Narkoba

UNGKAPAN.ID, MAKASSAR – Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku geram kecolongan narkoba di wilayah kantornya. Ia menegaskan tidak mentolerir siapapun yang menodai pemerintahannya.

Tentu ada sanksi berat. Pemecatan itu sudah pasti. Kemudian proses hukum berjalan,” ucap Sudirman, Jumat, 28 Oktober.

Sehari sebelumnya, Polda Sulsel menangkap dua personel Satpol PP Sulsel yang sedang berjaga di pos portal timur Kantor Gubernur Sulsel, Kamis pagi, 27 Oktober. Masing-masing berinisial AP dan APR.

Keduanya ditangkap atas dugaan tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Sudirman tidak dapat memungkiri, bahaya penyalahgunaan narkotika dapat menimpa siapa saja. Bahkan dari lingkup mana saja, tak terkecuali di lingkup pemerintahan.

Semua orang bisa tertimpa, siapapun. Memang di mana saja. Lingkungan mana saja bisa ada. Kita tidak bisa identifikasi,” ucap Sudirman.

Menurutnya, instansi pemerintahan seperti Satpol PP Sulsel telah melakukan tes urine sebagai langkah antisipasi tindak pidana penyalahgunaan narkoba. Apalagi ini sudah menjadi agenda rutin. Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi.

Hanya saja, Pemprov memiliki keterbatasan anggaran dalam melakukan pengecekan rutin tes urine untuk setiap OPD. Sehingga pengecekan tersebut dilakukan secara bertahap.

Memang kendala kita keterbatasan anggaran. Kita mulai kemarin di OPD-OPD, eselon II sudah tahu semua. Kita bertahap karena ketebatasan anggaran,” terang Sudirman.

Untuk memerangi penyalahgunaan narkotika, Pemprov juga bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel, Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sulsel, dan Kejati Sulsel.

Makanya kami launching kemarin Balai Rehabilitasi di RSUD Sayang Rakyat,” sambungnya.

“Kemudian bagaimana kita melakukan say no to drugs. Sama-sama saling mengingatkan, mendisiplinkan, dan memerangi peredaran narkotika,” pungkas Sudirman.

Exit mobile version