Dorong Transportasi Terintegrasi Menuju Makassar Megapolitan

Dorong Transportasi Terintegrasi Menuju Makassar Megapolitan

UNGKAPAN, MAKASSAR – Perencanaan transportasi sangat dibutuhkan dalam menghadapi perkembangan Makassar dari metropolitan menjadi megapolitan.

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Makassar, lebih dua juta orang beraktivitas di Makassar setiap hari, sementara pertumbuhan kendaraan mencapai 6-7 persen per tahun.

Data ini ditampilkan oleh pakar transportasi, Prof Sakti Adji Adisasmita, dalam pertemuannya dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, di rapat koordinasi bersama Tim Perumus Pengelolaan Jalan Transportasi Kota Makassar di ruangan rapat wali kota Gedung Balai Kota Makassar, Kamis, (20/03/2025).

Rapat ini membahas solusi transportasi yang lebih terintegrasi dan ramah lingkungan sebagai upaya tuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan efisiensi mobilitas masyarakat.

“Hal ini menandakan perlunya perencanaan transportasi yang lebih matang untuk mengantisipasi perkembangan Makassar dari kota metropolitan menjadi kota megapolitan,” ujar Prof Sakti Adji Adisasmita.

Untuk itu, Prof Sakti memaparkan masterplan sistem transportasi metropolitan Makassar yang mencakup perencanaan transportasi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

“Pentingnya pengembangan sistem transportasi terintegrasi dan multimoda yang mampu mengakomodasi pertumbuhan populasi dan kendaraan yang terus meningkat di Kota Makassar,” jelasnya.

Lebih lanjut, perencanaan ini mencakup pembangunan infrastruktur jalan, terminal, pelabuhan bandara, jalur transportasi umum yang lebih terintegrasi dengan tata ruang wilayah serta jaringan transportasi yang ada.

“Selain itu juga harus menata sistem transportasi yang lebih canggih, termasuk pengaturan perjalanan kaki, jalur sepeda, serta pusat pengembangan daerah transit yang dapat meningkatkan pendapatan daerah,” tambahnya.

Ia mengatakan konsep transportasi berkelanjutan juga menjadi perhatian utama, terutama dalam mengurangi polusi udara melalui kebijakan eco-transport.

“Kebijakan ini mencakup mendorong penggunaan kendaraan listrik serta pengurangan kendaraan pribadi dan mendorong penggunaan transportasi umum,” ujarnya.

Baca juga:  Camat Panakkukang Perkenalkan Mateverse Lorong Wisata ke Peserta Apeksi 2022

Namun, lanjutnya, untuk mengimplementasikan sistem ini, diperlukan kebijakan yang terintegrasi dalam berbagai aspek, seperti jaringan prasarana dan pelayanan, fungsi transportasi, pembiayaan, serta kelembagaan yang mendukung sistem transportasi yang lebih baik.

Untuk itu, Ia mengatakan dukungan dari berbagai elemen sangat dibutuhkan dalam mencari solusi yang efektif.

Wali Kota Makassar menyambut baik berbagai ide tersebut dalam pengembangan transportasi. Ia mengatakan rencana tersebut sejalan dengan salah satu misi MULIA.

“Hal ini selaras dengan misi MULIA yakni mewujudkan pembangunan infrastruktur dan tata ruang kota yang berkeadilan serta ramah lingkungan,” jwlasnya.

Lebih lanjut, Munafri mengatakan sebagai langkah strategis, perencanaan transportasi di Makassar harus dilakukan secara makro sebelum masuk ke tahap implementasi yang lebih detail.

“Uji coba sistem transportasi baru juga perlu dilakukan guna memastikan efektivitasnya sebelum diterapkan secara luas,” jelasnya.

Selain itu, Munafri mengatakan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas juga menjadi perhatian dalam perencanaan transportasi di Makassar.

“Pemerintah memastikan bahwa sistem transportasi yang dikembangkan dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali,” ujarnya.

Kendati demikian, Munafri mengatakan dirinya akan melakukan kajian mendalam terkait tindak lanjut dari kebijakan yang akan diterapkan.

Munafri menegaskan setiap langkah yang diambil harus mempertimbangkan kenyamanan masyarakat serta efektivitas dalam meningkatkan mobilitas perkotaan.

“Dengan berbagai kebijakan dan inovasi ini, diharapkan sistem transportasi di Makassar dapat berkembang menjadi lebih modern, efisien, dan berkelanjutan,” imbuhnya.