UNGKAPAN, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar meluncurkan program penggunaan baju adat di sekolah-sekolah dan menerapkan metode belajar GASING (Gampang, Asyik, Menyenangkan) bagi siswa SD dan SMP.
Peluncuran program yang dicanangkan pemerintah kota di bawah kepemimpinan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto diumumkan dalam sambutan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di SMPN 13 pada Selasa, (02/05).
Menurut Danny panggilan akrabnya, penggunaan baju adat di sekolah adalah sebuah komitmen kebudayaan Pemerintah Kota Makassar yang juga merupakan bagian dari 18 revolusi pendidikan.
Selain itu, penggunaan metode belajar GASING diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan bagi siswa dan membuat siswa bangga akan prestasi mereka.
“Kami berharap bahwa anak-anak di Makassar akan dapat menemukan cara mengungkapkan kecerdasan mereka dengan sadar agar dapat menemukan jalur yang baik bagi hidup mereka,” sebutnya.
Program GASING ini pula telah dimulai Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar bersama 50 guru dan beberapa murid, dan diharapkan dapat mencapai ratusan ribu siswa yang tersentuh.
Selain itu, pemerintah kota juga berencana untuk memperpanjang masa belajar menjadi 10 tahun agar tidak ada lagi anak-anak yang tidak bersekolah.
Ditambah lagi pemerintah kota memiliki banyak guru penggerak dan kepala sekolah yang berkualifikasi, sehingga cita-cita merdeka belajar dapat terwujud dengan sempurna.
“Melalui program penggunaan baju adat di sekolah dan menerapkan metode belajar GASING, pemerintah kota berharap dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap kebudayaan lokal serta meningkatkan kualitas pendidikan di Makassar,” tambahnya.
Tema Hardiknas tahun ini, “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”, telah disesuaikan dengan visi misi Pemerintah Kota Makassar.
Beberapa program yang telah dilakukan pemerintah kota untuk mencapai visi misinya antara lain memperbanyak kegiatan outing class, smart class, dan interaksi sosial.
