UNGKAPAN, MAKASSAR – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Makassar, Andi Bukti Djufrie, mengatakan Balitbangda mencatatkan banyak progres di tahun 2022. Antara lain menetapkan 170 inovasi melalui perkada.
Kemudian memfasilitasi HAKI enam inovasi, hingga menyediakan inkubator inovasi di Pemkot Makassar.
“Kita juga sudah menetapkan atau melegitimasi 170 inovasi melalui perkada, dan menyediakan inkubator inovasi,” kata Andi Bukti Djufrie.
Bukti melanjutkan capaian Balitbangda di bidang riset melahirkan sembilan rekomendasi. Antara lain empat rekomendasi riset kebijakan dan lima riset pembangunan.
Empat rekomendasi dari hasil riset kebijakan yakni Rekomendasi Naskah Akademik dan Ranperda Sombere and Smart City. Rekomendasi Naskah Akademik dan Ranperda Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Ada juga Rekomendasi Kajian Kebutuhan Daerah Pendirian Makassar Incorporated BUMD Kota Makassar.
Dan keempat Rekomendasi Kajian Kelayakan Usaha PT Makassar Incorporated BUMD Kota Makassar. Sedangkan di bidang riset pembangunan ada lima kajian yang dilahirkan. Yakni identifikasi banjir Kota Makassar, prototipe sumur resapan permukiman, Potensi UMKM Lorong Wisata.
Konsep Augmented Reality (AR) sebagai pengembangan Lorong Wisata, dan AR sarana promosi Lorong Wisata ‘Lorong Verse’.
“Semua itu kita harap dapat menjadi perumusan landasan kebijakan bagi pemangku kepentingan sekaligus menstimulus lahirnya ide kreatif dan inovasi di setiap OPD yang bermuara pada peningkatan daya saing daerah dan perwujudan Makassar dua kali tambah baik,” tuturnya.
Terkait inisiatif dan kontribusi Balitbangda untuk resiliensi Kota Makassar, sejalan dengan semangat transformatif BRIDA, pihaknya meletakkan lima jalan masa depan BRIDA menuju ERIDA (ekosistem riset dan inovasi yang kekinian, inklusif dan berkelanjutan berbasis metaverse).
Hal itu diwujudkan lewat pengintegrasian riset dan inovasi di lingkup Pemkot Makassar, penyusunan Rencana Induk Peta Kemajuan IPTEK.
Selanjutnya penyediaan infrastruktur riset dan inovasi (Hub/Inkubator) berstandar dunia, reformasi manajemen riset dan inovasi, serta penguatan SDM riset dan inovasi serta kolaborasi hexa helix. (**)