UNGKAPAN, MAKASSAR – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan remaja seusianya, Andi Nishatul Aira justru memilih jalan yang berbeda. Gadis kelahiran Makassar, 18 Juni 2009 ini telah menjadi inspirasi bagi banyak orang melalui segudang prestasi dan dedikasinya sebagai aktivis lingkungan dan pendidikan sejak usia dini.
Tumbuh di lingkungan sederhana di Jalan Cendrawasih 3, kota Makassar, semangat Aira untuk berkontribusi pada perubahan positif tidak pernah dibatasi oleh usia atau latar belakang. Sejak duduk di bangku SD Negeri Patompo Makassar, ia sudah menunjukkan ketertarikan terhadap isu-isu lingkungan. Pada usia 10 tahun, Aira menjadi Trainer Global Ecobrick Alliance, mengajarkan cara mengelola sampah plastik menjadi ecobrick—sebuah metode inovatif untuk mengurangi polusi yang berdampak besar pada masa depan bumi.
Tahun 2019 menjadi titik balik perjalanan Aira sebagai aktivis muda. Ia terpilih sebagai Ambassador Zero Waste MIWF, sebuah program yang mengkampanyekan gaya hidup minim sampah. Tak berhenti di situ, Aira juga tampil sebagai pembicara di berbagai forum bergengsi seperti Asian Medical Student Exchange Program Indonesia-Taiwan dan Civil Zero Plastic Universitas Hasanuddin. Dengan percaya diri, ia menyuarakan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan kepada audiens yang kebanyakan jauh lebih tua darinya.
Tak hanya fokus pada isu lingkungan, Aira juga aktif memperjuangkan hak pendidikan bagi anak-anak. Ia didapuk sebagai Duta Pendidikan Suiseibar periode 2024–2025 dan kerap diundang sebagai pembicara di sekolah-sekolah seperti SMAN 6 Wajo dan kegiatan Maritime Leadership Camp yang digelar oleh The Floating School Indonesia. Dalam setiap kesempatan, ia selalu menyampaikan pesan sederhana namun kuat: setiap anak punya hak untuk belajar dan berkarya, sekaligus tanggung jawab untuk menjaga bumi.
Meski masih duduk di bangku SMA Negeri 8 Makassar, Aira telah meraih sejumlah penghargaan, salah satunya The Best Kreatif sebagai Duta Pendidikan Suiseibar. Ia juga aktif menjadi relawan di Makassar International Writer Festival (MIWF), khususnya dalam komunitas Masyarakat Indonesia Zero Waste. Dalam kegiatan seperti Peacety Peace With Nature tahun 2023, ia terus menginspirasi banyak orang dengan semangat dan tindakannya.
Aira menyimpan mimpi besar: melanjutkan pendidikan di bidang lingkungan atau kedokteran, agar bisa menggabungkan kecintaannya pada ilmu pengetahuan dan aksi sosial. “Aku ingin membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk membuat perubahan,” ujarnya dengan mata yang berbinar penuh semangat.
Dengan tekad yang kuat dan hati yang tulus, Aira menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari mana saja, bahkan dari seorang remaja. Sosoknya bukan hanya aktivis cilik, tetapi juga pelita harapan yang mengajak kita semua untuk peduli dan bergerak demi masa depan yang lebih baik.(*)