UNGKAPAN, MAKASSAR – Nama Munafri Arifuddin alias Appi kian hangat dibincangkan sebagai calon terkuat Ketua Golkar DPD I Sulsel menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar.
Ketua DPD II Golkar Makassar yang kini juga menjabat sebagai Wali Kota Makassar itu disebut-sebut sudah mengantongi dukungan dari 17 DPD II kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan (Sulsel).
Perolehan mayoritas dukungan dari total pemilik suara di Sulsel, menjadi sinyal kuat menuju skenario aklamasi. Apalagi pada periode sebelumnya, di pemilihan Ketua Golkar Sulsel juga berlangsung melalui aklamasi atas dasar diskresi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Muhidin M Said, merespons menguatnya dukungan DPD II kabupaten dan kota yang kini mengerucut ke satu nama calon Ketua DPD I Golkar Sulsel.
Sebagai representasi DPP Golkar, Muhidin M Said yang juga menjabat sebagai Koordinator Wilayah Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Sulawesi membuka peluang besar terjadinya aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) mendatang demi menjaga soliditas partai.
“Tentunya diusahakan aklamasi karena sudah punya pengalaman yang lalu,” jelas Muhidin M Said menanggapi nama beredar atas dukungan mayoritas pengurus DPD II Golkar di Sulsel.
Kata Muhidin, opsi aklamasi menjadi ikhtiar serius Partai Golkar Sulsel agar pengalaman perpecahan di masa lalu tidak lagi terulang kembali.
Mengingat Golkar pernah menghadapi situasi tidak solid akibat adanya kubu-kubuan saat menghadapi pemilihan kepala daerah atau pemilihan legislatif.
Oleh karena itu lanjut Muhidin, ke depan Golkar Sulsel harus berbicara dalam satu bahasa dan bergerak dalam satu barisan. Siapa pun figur yang nantinya disepakati sebagai ketua, harus bisa merangkul seluruh kekuatan dan saling melengkapi antar-kader.
“Kami menginginkan Golkar satu tujuan semua. Siapapun yang sudah disepakati di antara semua calon nanti, akan dijadikan ketua, dan bisa merangkul, bisa saling mengisi antara satu dengan yang lain,” terang Muhidin di Makassar, Selasa (23/12/2025).
Terkait menguatnya satu nama yang disebut telah mendapat dukungan mayoritas DPD II, Muhidin mengaku belum dapat menyampaikan secara terbuka karena prosesnya masih berjalan dan akan dikonsultasikan terlebih dahulu ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar di Jakarta.
“Nanti kami sampaikan, saya belum bisa baca itu, kan belum. Ini kan nama ini saya mau bawa ke Jakarta dulu,” katanya.
Saat ditanya kembali mengenai sinyal dukungan DPD II yang disebut telah mengerucut satu nama, Muhidin kembali menegaskan komitmennya untuk mengupayakan kebersamaan seluruh elemen partai.
“Kami mencari bagaimana bisa bekerja sama semua. Berarti peluang aklamasi ada. Kami usahakan aklamasi, karena sudah ada pengalaman yang lalu, Golkar tidak solid karena ada kubu-kubuan,” tegasnya.
Muhidin juga menekankan, siapapun yang nantinya terpilih sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel harus memperoleh dukungan penuh dari seluruh kader di daerah, tanpa kecuali.
“Siapapun terpilih harus didukung oleh seluruh kader-kader yang ada di Sulsel. Kriterianya yang bisa mempersatukan,” ujarnya.
Terkait latar belakang calon ketua, apakah berasal dari unsur eksekutif atau legislatif, Muhidin menegaskan Golkar tidak membatasi asal-usul selama yang bersangkutan merupakan kader terbaik.
“Tidak ada pembatasan kader yang terbaik yang sudah berkembang selama ini. Kami punya kader, ada empat orang yang bupati dan wali kota,” ungkapnya.
Dengan dinamika yang berkembang, Musda Golkar Sulsel kali ini diproyeksikan menjadi momentum konsolidasi besar partai berlambang pohon beringin tersebut, guna memastikan soliditas organisasi dalam menghadapi agenda politik ke depan.






