UNGKAPAN, JAKARTA – Wakil Menteri Koperasi dan UKM RI, Ferry Juliantono, terus mendorong percepatan pembentukan koperasi desa sebagai bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi rakyat. Dalam kapasitasnya sebagai Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, Ferry memainkan peran kunci dalam mengawal lahirnya koperasi-koperasi strategis di tingkat desa.
Satgas Koperasi Desa Merah Putih merupakan inisiatif lintas sektor yang digagas untuk mempercepat transformasi ekonomi desa berbasis gotong royong dan kemandirian. Ferry menegaskan, koperasi desa harus menjadi lokomotif ekonomi masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan pasca-pandemi, ketahanan pangan, dan transformasi digital.
“Koperasi desa bukan sekadar lembaga simpan pinjam. Ia harus menjadi pusat produksi, distribusi, dan layanan yang dikelola warga sendiri, dari warga untuk warga,” ujar Ferry dalam sejumlah kesempatan.
Ia menambahkan bahwa koperasi Merah Putih akan menjadi wadah yang mengintegrasikan potensi desa — mulai dari pertanian, perikanan, UMKM, hingga pariwisata — ke dalam ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Hingga pertengahan 2025, Satgas telah memetakan dan mendampingi pembentukan lebih dari 1.000 koperasi desa di berbagai wilayah Indonesia. Dalam waktu dekat, program pendampingan intensif akan diperkuat melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan BUMDes.
“Kunci sukses koperasi desa adalah pendampingan berkelanjutan dan tata kelola yang transparan,” tegas Ferry.
Melalui peran strategis di Kemenkop UKM dan Satgas Merah Putih, Ferry Juliantono berharap koperasi desa bukan hanya menjadi slogan pembangunan, tetapi pilar nyata menuju kemandirian ekonomi nasional.