UNGKAPAN, MAKASSAR – Tujuh program yang menjadi tulang punggung pembangunan di Kota Makassar dipromosikan dalam Forum Conference International. Seluruh program dirancang berdasarkan kebutuhan riil dari masyarakat dengan pendekatan partisipatif dan berbasis data.
Ketujuh program yang dipaparkan langsung Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin yaitu, Makassar SuperApps, Makassar Creative Hub, Seragam Sekolah Gratis, Penyediaan Air Bersih, Iuran Sampah Gratis, Makassar Social Assistant dan Pembangunan Stadion Internasional.
Dalam kesempatannya sebagai pembicara utama di Forum Conference International, Munafri menjelaskan bahwa tujuh program prioritas yang disiapkan untuk mendorong kemajuan Kota Makassar untuk arah lebih inklusif, inovatif dan berdaya saing tinggi.
Seperti pada Program Makassar SuperApps. Platform digital terpadu ini dihadirkan untuk semua layanan publik. Adapun Makassar Creative Hub, fasilitas pengembangan keterampilan dan inovasi bagi warga. Seragam Sekolah Gratis merupakan bantuan seragam untuk siswa SD dan SMP dari keluarga kurang mampu.
Selanjutnya Penyediaan Air Bersih, ini memberikan fasilitas air bersih berkualitas tinggi yang segera diluncurkan bulan depan. Untuk Iuran Sampah Gratis, program pembebasan iuran sampah untuk sebagian masyarakat.
Adapun Makassar Social Assistant sebagai program bantuan sosial terintegrasi dalam SuperApps dan ketujuh Pembangunan Stadion Internasional menyediakan infrastruktur olahraga untuk mendukung budaya sepak bola lokal.
“Seluruh program dirancang berdasarkan kebutuhan dan keinginan riil masyarakat. Kami memahami kondisi masyarakat merupakan fondasi utama dalam merancang kebijakan yang tepat sasaran. Sebelum ikut Pilwalkot, kami sudah menyiapkan tujuh program prioritas untuk menjawab harapan di masyarakat,” jelas Munafri Arifuddin di Hotel Unhas, Kamis (22/05/2025).
Lebih jauh lagi Munafri menyebutkan salah satu fokus utama adalah peningkatan pelayanan publik melalui digitalisasi administrasi, percepatan perizinan, dan transparansi tata kelola pemerintahan.
“Selain itu, pentingnya investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Makassar yang terus menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir,” jelasnya.
Bagi Munafri, partisipasi Pemerintah Kota Makassar dalam forum ini menunjukkan komitmen kota dalam membuka diri terhadap kerja sama internasional dan memperkuat posisi Makassar sebagai kota maju di kawasan timur Indonesia.
Lebih lagi Forum Conference International yang merupakan hasil dari kolaborasi antara Dewan Pengurus Pusat (DPP) Indonesian Association for Public Administration (IAPA) dan Universitas Hasanuddin (Unhas) ini mempertemukan pemimpin daerah, akademisi dan praktisi kebijakan publik dari berbagai negara.
Tidak cukup di tujuh program saja, Munafri Arifuddin juga membeberkan data pertumbuhan Makassar yang terus menunjukkan tren positif secara ekonomi. Walau begitu disadari tetap masih membutuhkan dorongan di sektor investasi.
“Makassar berkembang sangat baik tiap tahun. Tapi tetal masih butuh banyak investor agar laju pertumbuhan bisa semakin cepat dan merata,” tuturnya.
Selain ekonomi, ia juga menyinggung pelayanan publik sebagai salah satu sektor strategis. Gedung Makassar Government Center menjadi pusat layanan publik dan kesehatan yang terbuka bagi warga kapan saja.
Di sektor pendidikan, pemerintah tengah mendorong dua program utama, serta peningkatan layanan transportasi. Namun, ia juga tak menutup mata terhadap tantangan yang ada. Di antaranya adalah belum meratanya standar infrastruktur publik dan kurangnya integrasi dalam sistem informasi layanan pemerintah.
Melalui SuperApps, warga bisa mengakses seluruh layanan pemerintah hanya dengan smartphone. Ini termasuk program sosial, informasi publik, hingga layanan pengaduan.
“Solusinya adalah membangun integrasi layanan administrasi dan informasi publik dalam satu platform digital: Makassar SuperApps. Dalam tiga bulan ke depan, aplikasi ini akan kami luncurkan,” tegasnya.
Konferensi internasional ini sebagai ajang kolaborasi dan pertukaran pengetahuan tingkat global menghadirkan para pakar terkemuka dari berbagai negara.
Tema Utama forum ini adalah mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai lokal dan tradisi dapat diintegrasikan dengan inovasi dalam tata kelola pemerintahan untuk menciptakan sektor publik yang berkelas dunia.
Deretan pembicara kelas dunia turut hadir, termasuk Prof Agus Pramusinto (UGM, Indonesia), Munafri Arifuddin (Walikota Makassar), Prof. Gi Heon Kwon (Korea Selatan), Prof. Alex B. Brillantes, Jr. (Filipina), Prof. Jose Chen (Taiwan), Prof. Lili Pang (Singapura), dan Prof. Sida Sonsri Tiara (Thailand). Kehadiran mereka memperkaya diskusi dan wawasan peserta. (**)